
Cerita Dewasa Menggairahkan | Sebutlah saja namaku Ajik, umurku 33 tahun, saya kerja di Semarang, ditengah-tengah lingkungan beberapa orang China yang umumnya wanita.Walau umurku telah kepala 3 tetapi saya belum menikah tetapi saya telah punyai pacar yang jauh tempatnya.Akhirnya perjakaku direnggut oleh istri bosku.
Pak Kevin nama bosku ia punyai affair dengan satu orang wanita marketing di Jakarta.Saya jika lihat cik Vivi (nama istri bosku) merasakan kasihan sebab di selingkuhi oleh suaminya. Walau telah memiliki 3 anak tetapi cik Vivi masih seksi serta cantik.Ditambah lagi belakangan ini ia terlihat lebih seksi khususnya ke-2 toketnya yang semakin montok.
Cik Vivi turut firness teratur disalah satu sanggar senam di wilayah tempat tinggalnya. Mungkin supaya tetapterlihat seksi serta tidak kalah sama WIL suaminya yang jika didengar dari telpon suaranya benar-benar seksi, ditambah lagi bodynya, intinya buat pak bosku klepek-klepek.
Pak Kevin orangnya benar-benar kasar jika dengan istri, tidak segan-segan ia membentak istrinya di muka beberapa karyawannya. Saya adalah orang keyakinan Pak Kevin, hanya saya karyawan a-satunya yang bisa masuk ke tempat tinggalnya serta di ruangan pribadinya.
Saya kerja di kantor Pak Kevin jadi pakar komuter, serta berikut yang membuat beberapa wanita mendekatiku di kantor. Terus jelas saya punyai affair dengan manajer keuangan namanya Ratih, orangnya cantik, cukup seksi. Tetapi dalam pikiranku saya tetap memikirkan bias ngesex sama cik Vivi, kubayangkan saya bergerumbul mesra dengannya.
Jika disaksikan dari belakang betul-betul menghidupkan gairahku, pantatnya semok habis benar-benar merangsang.Ditambah lagi jika ia menggunakan celana panjang legging, spontan saja kontolku langsung menegang. Kubayangkan saya ngentot ia dari belakang dengan style doggy model.
Tidak hanya dengan cik Vivi saya suka juga memikirkan ngsex sama adik cik Vivi, namanya cik Riri, saya terobsesi nikmati tubuhnya yang tidak kalah seksi dengan cik Vivi. Adik dari cik Vivi ini lebih seksi disbanding cik Vivi atau Ratih. Jika ke kantor ia tetap kenakan pakaian seksi serta ketat. Ia mempunyai body seperti gitar Spanyol, toketnya super montok. Mataku tetap terbelalak jika memandangnya cocok saat ia menemuiku di kantor mengulas masalah computer.Aroma badan serta lenggak lenggok tubuhnya benar-benar merangsangku.
Tidak cukup dengan cik Vivi, cik Riri atapun Ratih, saya terobsesi nikmati badan cik Agnes.Cik Agnes karyawan pada bagian pemasaran. Jika sama cik Agnes saya baru sebatas pegang-pegang tangannya saja. Orangnya tidak kalah cantik serta seksi, ia mempunyai rambut sebahu dengan toket yang montok juga.
BACA JUGA : Ngentot Janda Muda Yang Semok Dan Montok
Jika dengan Ratih, saya telah berani menggenggam pahanya serta mencubit dada atasnya cocok kami sedang naik mobil berdua, ia diam saja serta membalas cubitanku dengan manja.
Lain narasi jika dengan cik Vivi, saya baru sampai step menggenggam tangannya serta pinggangnya saat saya pura-pura mengatur pakaiannya.Cik Vivi tidak hanya istri dari bosku ia peragawati di kantorku.Tetapi seperti durian roboh, saya justru dapat nikmati badan istri bosku yang tidak pernah kuduga.
Jika dengan pacarku, saya tidak pernah lakukan jalinan seks, paling Hanya berciuman sekalian meraba-raba sisi sesitifnya. Kuharap ia jadi kekasihku yang paling akhir, saya ingin jadikan ia istriku, karena itu kujaga keperawanan ia sampai saat malam pertama kami.
Seputar dua bulan waktu lalu, kurang lebih jam 21.30, cik Vivi menelponku untuk menjumpainya di hotel Santika.Jika didengar suaranya sepertinya ia punyai permasalahan dengan suaminya. Saya sampai di hotel seputar jam 22.15 di lobby saya langsung menelpon cik Vivi. Ia menyuruhku supaya saya naik memakai lift lantai dasar serta langsung ke arah kamar yang ia tunjuk.
Sesampainya di muka pintu kamar hotel saya memencet bel kamar, cik Vivi membuka pintu. Ia memakai kaos bukaan rendah yang memberlihatkan gundukan toketnya serta celana jeans pendek.Mataku tidak berkedip lihat gundukan toket itu hingga membuat pemikiran kotorku langsung kerja.Ia selanjutnya mempersilakan saya duduk.
“Kog sendiri cik, dimana koh Kevin” tanyaku.
“Suamiku ke Jakarta” jawabnya suara jengkel.
“Terus cik mengapa malam-malam gini menelponku untuk hadir kesini?” tanyaku ingin tahu.
Cik Vivi belum menjawab pertanyaanku, ia ambil minuman serta memeberikannya kepadaku, lalu ia duduk dihadapanku. Kelihatan cik Vivi kelihatan resah akupun membulatkan tekad untuk menanyakan kepadanya,
“Apa apa to cik kog sepertinya resah sekali?”.Dengan meredam tangis cik Vivi bercerita mengenai suaminya serta WIL suaminya yang berada di Jakarta.Cik Vivi memang sudah tahu mengenai perselingkuhan suaminya.
“Apa minimnya saya kepadanya?” jawabnya dengan meredam tangis.
“Aku telah memberi 3 anak, saya ikut juga kerja mencari uang, tubuhkupun seksi wajahku tidak jelek-jelek sangat, tetapi ia tega berkhiatan di belakangku, semenjak ia punyai selingkuhan saya dibiarkan merana sepanjang dua tahun paling akhir ini” tuturnya sekalian menangis.
Saya cuma terdiam terpaku ssat ia bercerita itu, saya tidak tahu harus melakukan perbuatan serta mengatakan apa. Ditambah lagi saat tangisannya makin keras.Ke-2 tanganya tutup mukanya yang menunduk.
Saya terpaku dengar itu semua, tidak paham apa yang perlu kukerjakan. Ditambah lagi saat ia lebih menangis keras.Ke-2 tangannya tutup mukanya yang menunduk.Lalu kudekati ia kursiku kutarik supaya lebih dekat dengannya.
“Cik Vivi sabar ya…semua ini ada eranya cik” kataku, saya membulatkan tekad mengelus rambutnya.Cik Vivi terdiam dengar perkataanku seakan sepakat dengan ucapanku.Ia selanjutnya memdang wajahku serta tangisnya juga meledak , kepalanya direbahkan di pahaku.Kuelus rambutnya serta saya coba menenangkannya tetapi sesaat otakku berpikir nakal, ditambah lagi belahan dadanya kelihatan serta parahnya ia tidak memekai BH makin membuat nakal pikiranku.
Terdengar tangisnya mulai cukup berkurang.Sebab tidak tahan dengan birahiku saya berusaha untuk mengelus punggungnya yang terbuka sebab ia menundukan badannya.Serta nyatanya cik Vivi diam saja saat saya mengelu punggungnya.Lalu elusanku juga makin berani, saya mengelus leher belakangnya. Lalu kuangkat kepalanya serta menggenggam ke-2 pipinya, kuusap air matanya sekalian mengatakan,
“Cik Vivi cantik kog, jangan susah ya”.Baru kesempatan ini saya menatapnya dari dekat ditambah lagi ia istri dari bosku.Kami sama-sama bertatap mata, ia lalu pejamkan matanya serta buka sedikit mulutnya.Saya jadi ingat dengan kekasihku yang jauh dari sana. Kami jika berciuman kekasihku tetap pejamkan matanya serta buka sedikit bibirnya, sama juga dengan apa yang dikerjakan cik Vivi.
Kasihan cik Vivi tentu sepanjang inilah tidak pernah dijamah sama suaminya. Sebab saya tidak ingin menyia-yiakan kesempatan kali ini saya langsung mengulum bibir cik Vivi.Diapun memberi respon baik kulumanku, lidah kami sama-sama melumat.Malam itu saya seperti mendapatkan durian roboh.Saya betul-betul telah dipenuhi oleh nafsu yang naik-turun.Ingin sekali saya nikmati badan cik Vivi.Kurasakan lembut sekali bibirnya kami berdua nikmati ciuman kami.
Kujilati lehernya yang panjang serta berbau minyak wangi yang membuatku makin terangsang, cik Vivi menggeliat, ia pasrah dengan apa yang kulakukan, ditambah lagi saat tanganku meremas ke-2 toketnya di luar kaosnya yang tanpa ada BH itu. Cik Vivi mendesah lembut.
“Aahhh….saya milikmu Jik malam ini…” kata cik Vivi merusak kesunyian. Kutarik badan cik Vivi serta kurebahkan ke ranjang hotel. Saya mulai melepas semua pakaianku. Selanjutnya saya melepas baju yang cik Vivi gunakan. Kami berdua saat ini dalam kondisi telanjang.
BACA JUGA : Pengalamanku Bersama Therapy Sex
Cik Vivi mendorongku sampai saya jatuh berbaring di ranjang, ia selanjutnya mengelus kontolku yang menegang keras. Dijilatinya kepala kontolku sampai pada buah zakarku. Saya rasakan nikmat yang mengagumkan ditambah lagi saat ia mengocok kontolku dengan mulutnya terasanya ingin meledak isi dalam kontolku.
Kubiarkan cik Vivi main-main dengan kontolku ia terlihat benar-benar nikmati kontolku. Mungkin sebab telah lama tidak pernah bermain dengan kontol suaminya. Selanjutnya kuangat badan cik Vivi, kubaringkan ia saat ini giliranku yang bermain dengan vaginanya. Kubuka lebar-lebar ke-2 pantatnya kudekatkan mulutku di bibir vaginanya. Kumulai meraba klitorisnya.
“Udah basah saja nih cik” godaku.
“Iya Jik, mari puaskan saya malam hari ini Jik…” tuturnya minta.
“Tapi cik, awalnya saya tidak pernah lakukan ini pada wanita manapun….” kataku jujur.
“Udah yang peting masukin saja kontolmu yang telah tegang itu, saya tahu kamu sudah tidak tahan kan ingin memasukkan kontolmu ke vaginaku ini….” kata cik Vivi yang makin membuatku bernafsu.
Akupun lalu menjilati vagian cik Vivi, kugoyangkan lidahku di klitorisnya, cik Vivi menggeliat meredam nikmat.
“Ayo Jik masukin saat ini saya sudah tidak tahan…” pintanya manja.
Tanpa ada menanti lama saya juga lalu menindihnya, kupegang kontolku untuk cari lubang vagina cik Vivi serta pada akhirnya “Sleeeep” berasa sangat nikmat. Baru kesempatan ini batang kontolku masuk dalam lubang vagina wanita, rasa-rasanya betul-betul nikmat.
Kudorong maju mundur kontol dengan perlahan-lahan, kuputar kontolku di vagina cik Vivi. Ia melenguh kesenangan serta mendesah sejadi-jadinya. Saya menggerakkan kontolku serta lebih dalam hingga kemudian hilang ditelan oleh vaginanya. Kupegangi ke-2 tangan cik Vivi di atas, sesaat saya terdiam rasakan sensasi kesenangan yang kurasakan. Sesaat mulutku menjilati serta mengenyut ke-2 putingnya dengan berganti-gantian.
Kugoyang lembut vaginanya, cik Vivi terus menerus mengeluh serta mendesah sekalian mengelenggelengkan kepalanya.
“Auugghhh…enak sekali Jiikk…terus sayank….oohhh…”
Dengar desahan cik Vivi memebuatku seamkin bernafsu, kontolku kodorong makin cepat. Kulihat cik Vivi hampir mendapatkan orgasme. Tubuhnya mengejang serta menjepit kontolku sekuat-kuatnya.
“Ohhh… Jik saya keluaaarrr…aahhh…” teriaknya sekalian pejamkan matanya serta memutar lidahnya ke mulutnya. Saat itu , saya rasakan akan ada yang ingin menyembur dari dalam kontolku. Genjotanku makin kupercepat serta,
“Yeeesss…aaahhhh…” teriakku sekalian mendesak kontolku supaya masuk lebih dalam ke vagina cik Vivi. Semua spermaku tumbah di lubang vagina cik Vivi. Saya bener-benar rasakan kenikmatan yang teramat benar-benar begitupun cik Vivi dari mukanya kelihatan ia benar-benar senang.
“Makasih ya Jik telah menemaniku serta memberikan kenikmatan malam ini” kata cik Vivi
“Sama-sama Cik” jawabku. Akupun lalu bangun dari atas badan cik Vivi. Kami berdua lalu tidur melepas kesenangan yang barusan kami capai. Pada akhirnya perjaka hilang malam itu direnggut oleh istri bosku. Demikian.