Jumat, 01 November 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Ngentot Janda Muda Yang Semok dan Montok


Ngentot Janda Muda Yang Semok dan Montok

Cerita Dewasa Menggairahkan Enam tahun waktu lalu saya sah bercerai dengan suamiku, sebab ia tidak bertanggungjawab serta berpaling pada wanita lain. Jika kuingat waktu itu, begitu hatiku berasa hancur berkeping. Sesudah tahu jika suamiku tidak setia serta main edan dengan wanita lain di belakangku.

Sejak saya menjanda, saya tidak ingin berteman dengan lelaki mana saja, sebab saya takut jatuh cinta serta hal yang sudah saya alami terulang kembali. Sebab kupikir tiap lelaki itu sama juga, senang menyakiti perasaan wanita yang demikian lembut, serta senang menyepelekan wanita.

Pada akhirnya saya benar-benar tidak suka pada tiap lelaki. Saya tutup pintu hatiku untuk tiap lelaki yang menyimpan hati padaku. Serta bisa disebutkan rasa cintaku telah mati serta kukubur dalam dalam. Hal semacam itu sampai berjalan lima tahun. Hingga kemudian, saya kenal satu orang lelaki keturunan India, Roy namanya.


Tiga tahun lamanya telah saya kenal ia, tetapi cuma hanya mengenal saja. Saya benar-benar takjub dengan penampilannya. Tiap gerak gerik serta semua kelakuannya benar-benar membuatku ingin mengenalnya lebih jauh kembali. Kejujuran serta kelakuannya yang sopan dan papar sapanya yang lembut benar-benar membuatku makin takjub kepadanya.

Lama kelamaan seperti ada perasaan lainnya di hatiku. Seolah-olah ada bara asmara yang muncul di hatiku. Perasaan asmara yang demikian lama mati sekarang perlahan mulai kembali bangkit. Jika saya sedang lihat Roy, hatiku berasa demikian syahdu, serta jika lama tidak lihat ia hatiku sangat terasa kangen.

Saya benar-benar bingung, mengapa bisa saja ini. Saya telah berupaya buang perasaan asmaraku pada Roy, tetapi saya tidak dapat. Kebaikan serta kejujuran Roy sudah dapat menghidupkan asmaraku yang sudah demikian lama mati. Lama kelamaan benih-benih asmara di hatiku tumbuh dengan suburnya, hingga saya tidak dapat membendungnya .
“Apakah Roy rasakan seperti yang saya rasakan?”, batinku menanyakan bertanya.

Pada akhirnya kuputuskan untuk mengirimikan e-mail kepadanya. Nyatanya emailku mendapatkan jawaban seperti yang saya harap. Saya senang sekali sebab saya memperoleh sinyal lampu hijau. Benar-benar saya tidak menduga messageku mendapatkan sambutan hangat. Karena itu di tiap peluang saya tetap sama-sama mengirim e-mail dengan Roy. Beberapa kata manis serta mesra beberapa kata asmara serta keinginan tetap kubaca di mailbox-ku. Pengucapan cumbu bujuk sama-sama membalas.

Sampai satu hari di dalam rumah Roy, persisnya di Hayes, kondisi di tempat tinggalnya benar-benar sepi serta sunyi.
Cuma saya serta Roy saja. Waktu itu jam sepuluh pagi. Saya serta Roy ada di ruangan tamu. Kami berdua mengobrol ngalor ngidul serta pada akhirnya Roy masukkan DVD. Ia masukkan film porno yang berjudul ‘Ice Woman’.

Saya duduk di karpet dekat Roy, sekalian melihat permainan di monitor tv. Sesudah kurang
lebih sepuluh menit film berputar-putar, saya lihat duduk Roy mulai resah. Saya rapatkan dudukku ke Roy. Sekarang saya serta ia duduk benar-benar rapat, serta saat ini tangan Roy mulai nakal, jari-jarinya mulai merayap ke dadaku serta pada akhirnya menyelinap ke balik bajuku, selanjutnya menyelinap ke BH-ku cari puting payadaraku.

BACA JUGA :  NGENTOT DENGAN SAHABAT SENDIRI

“Mifta, telah lama saya ingin bercinta denganmu sayang?” tuturnya penuh nafsu.
“Aku Roy” kataku.
“Mifta sayang, bolehkah saya meminta tubuhmu saat ini?” tuturnya.
“Tentu saja Roy, saya kan inginkan kamu?” jawabku.
“Aku membuka pakaianku ya?” tuturnya.
“Baiklah sayang” kataku.

Selanjutnya Roy melepas bajunya satu-satu terhitung CD-nya, hingga ia sekarang telah telanjang bundar. Begitu mataku benar-benar terbelalak saat lihat kontol Roy yang telah berdiri dengan gagahnya serta sangat besar. Bulu kudukku merinding takut, lihat besarnya kontol Roy itu. Serta saya heran sesaat.

“Ada apa mifta?” tuturnya.
“Tidak ada apakah apa” jawabku grogi.
“Aku membuka baju kamu ya?” tuturnya.
“Silakan sayang” kataku.

Selanjutnya Roy melepas pakaianku satu-satu, terhitung BH serta CD-ku, hingga saya saat ini sudah benar-benar bugil. Tangan kanan Roy terus mendustai puting payudaraku, sedang tangan kanannya mendustai klitorisku. Lidah Roy tidak tinggal diam, ia terus berlaga menjilati leherku dengan benar-benar mahir sekali. Saya tidak tinggal diam, tanganku memutari kontol Roy yang besar serta mengocoknya. Tangan Roy terus menggelitik klitorisku, hingga membuat saya menggelinjang keenakan.

“Terus.. Roy, ee.. nak.. sekali rasa-rasanya Roy,” kataku tidak karuan.
“Kocokanmu enak Mifta,” tuturnya juga.

Rasa geli serta nikmat yang kurasakan benar betul membuatku tidak tahan.
“Roy, masukan saat ini ya? Saya telah tidak tahan?” pintaku.
“Baiklah Mifta, saya juga tidak tahan.” tuturnya.

Selanjutnya kontol Roy diarahkannya ke memekku, tanganku membimbingnya agar tidak meleset. Dikit demi sedikit Roy mendesak kontolnya ke memekku. Rasa-rasanya sedikit sakit, tetapi bersatu nikmat.

“Mifta, memekmu benar-benar seret serta enak sekali!” tuturnya.
“Apa benar Roy?” kataku. Memang memekku begitu kecil untuk ukuran kontol Roy yang besar itu. Benar-benar saya tidak menduga memekku yang kecil dapat memuat kontol Roy yang demikian besar.



Sesudah kontol Roy masuk semua, Roy mulai menggenjotnya perlahan. Saya juga turut menggoyahkan pantatku selaras dengan pergerakan Roy. Terkadang saya memutar pantatku hingga rasa-rasanya lebih nikmat menurut Roy. Rasa enak serta nikmat yang kami rasakan benar-benar tanpa bandingannya. Dikit demi sedikit Roy percepat gerakannya serta nafasnya mulai terengah-engah tidak teratur. Saya juga tidak tinggal diam, kuangkat pinggulku agar kontol Roy bisa masuk lebih dalam.

“Mifta, saya tidak tahan serta ingin keluar,” tuturnya.
“Sebentar ya? Saya ingin sampai,” kataku. Selanjutnya kami sama-sama berpacu serta pada akhirnya..
“Mifta, saya keluar,” tuturnya.
“Aku , kita mengeluarkan keduanya sama ya?” pintaku.
“Kamu siap?” tanyanya.
“Ya, saya siap,” jawabku.

Lalu pada akhirnya kami keduanya sama sampai nikmat yang sampai kini tidak pernah kami rasakan. Kami berdua saling lemas, seolah kehabisan tenaga. Lalu kami beristirahat sesaat, baru selanjutnya tangan Roy mulai nakal . Ia mulai mendustai putingku hingga nafsuku kembali bergairah. Bibir kami kembali bersatu, serta tangan kami keduanya sama liar. Kontol Roy telah berdiri tegak seperti pentungan yang siap memukul mangsa.

“Mifta, saya ingin sayang?” pintanya.
“Aku Roy,” jawabku sepakat.

Roy kembali mengarahkan kontolnya ke memekku . Tanganku kembali membantunya agar lebih gampang masuk. Sesudah kontol Roy benar betul masuk, Roy mulai menggenjotnya. Kesempatan ini genjotan Roy lebih semangat. Sesudah sepuluh menit Roy menggenjot kontolnya, Roy mengubah tubuhku.

“Ganti tempat ya Mifta? Saya sedikit lemas.” tuturnya.
“Baiklah Roy, saya bersedia,” jawabku. Selanjutnya saya menggerakkan pinggulku ke atas serta ke bawah, terkadang kuputar-putar.
“Aauuhh.. Mifta.. Enak.. Sekali,” kata Roy.

Saya terus menggoyahkan pinggulku ke atas serta ke bawah tanpa ada mempedulikan racauan Roy. Kesempatan ini kami berdua saling bertahan lebih lama. Sesudah saya lemas ada di atas, sekarang kami mengubah model.

“Mifta, model doggy ya?” pintanya.
“Baiklah, jika itu yang kamu ingin silahkan kita coba,” jawabku.

Kami lakukan style doggy, nyatanya style ini rasa-rasanya benar-benar enak serta sangat nikmat. Dahulu saya tidak pernah lakukan style semacam ini. Roy terus menggenjot kontolnya dengan demikian semangat.

“Roy, kontol kamu enak sekali,” kataku.
“Apa benar Mifta?” jawabnya.
“Memang ini benar, serta saya tidak bohong,” jawabku.

Rasa nikmat yang kurasakan makin mencapai puncak. Genjotan Roy juga makin tidak karuan, saat ini pergerakan Roy telah mulai cepat. Saya juga menggerakkan pinggulku selaras dengan pergerakan Roy.

Pada akhirnya Roy mencabut kontolnya dari memekku, serta memintaku telentang. Sesudah saya telentang, Roy naik ke atasku serta kembali masukkan kontolnya ke memekku serta menggenjotnya. Sekarang genjotan Roy makin mantap serta sangat terasa dalam serta benar-benar enak sekali. Roy percepat gerakannya.

“Mifta, saya ingin sampai,” tuturnya.
“Aku Roy,” jawabku. Kami berdua berpacu dalam nikmat, serta pada akhirnya..
“Aku keluar sayang,” tuturnya.
“Aku Roy,” jawabku.

Pada akhirnya kami berdua keduanya sama sampai pucuk kesenangan serta keluarlah lahar dari kontol Roy dari memekku. Serta kami berdua saling lemas serta terkulai di atas karpet. Sesudah kami melepas capek, kami pergi mandi agar tubuh kami terlihat fresh. Setelah mandi, kami berdua sekedar duduk di sofa sekalian terlibat perbincangan.

“Mifta, jika kapan kapan kamu ingin, katakan saja ya?” kata Roy.
“Memangnya kamu ingin ?” kataku.
“Ya tentulah! Siapa yang ingin mau nolak enaknya memek kamu yang seret itu?” tuturnya.
“OK, jika saya ingin, saya akan berikan kamu” jawabku.

Pada akhirnya tiap ada peluang tetap kupergunakan untuk bercinta dengan Roy. Terkadang satu minggu sekali serta terkadang lima hari sekali, saya bermain cinta dengannya. Hal itu sampai saat ini tetap bersambung. 


Share This
Previous Post
Next Post

0 komentar: