Jumat, 08 November 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Bercinta Dengan Istri Bosku Yang Cantik

Bercinta Dengan Istri Bosku Yang Cantik


Cerita Dewasa Menggairahkan | Sebutlah saja namaku Ajik, umurku 33 tahun, saya kerja di Semarang, ditengah-tengah lingkungan beberapa orang China yang umumnya wanita.Walau umurku telah kepala 3 tetapi saya belum menikah tetapi saya telah punyai pacar yang jauh tempatnya.Akhirnya perjakaku direnggut oleh istri bosku. 

Pak Kevin nama bosku ia punyai affair dengan satu orang wanita marketing di Jakarta.Saya jika lihat cik Vivi (nama istri bosku) merasakan kasihan sebab di selingkuhi oleh suaminya. Walau telah memiliki 3 anak tetapi cik Vivi masih seksi serta cantik.Ditambah lagi belakangan ini ia terlihat lebih seksi khususnya ke-2 toketnya yang semakin montok. 

Cik Vivi turut firness teratur disalah satu sanggar senam di wilayah tempat tinggalnya. Mungkin supaya tetapterlihat seksi serta tidak kalah sama WIL suaminya yang jika didengar dari telpon suaranya benar-benar seksi, ditambah lagi bodynya, intinya buat pak bosku klepek-klepek. 

Pak Kevin orangnya benar-benar kasar jika dengan istri, tidak segan-segan ia membentak istrinya di muka beberapa karyawannya. Saya adalah orang keyakinan Pak Kevin, hanya saya karyawan a-satunya yang bisa masuk ke tempat tinggalnya serta di ruangan pribadinya. 

Saya kerja di kantor Pak Kevin jadi pakar komuter, serta berikut yang membuat beberapa wanita mendekatiku di kantor. Terus jelas saya punyai affair dengan manajer keuangan namanya Ratih, orangnya cantik, cukup seksi. Tetapi dalam pikiranku saya tetap memikirkan bias ngesex sama cik Vivi, kubayangkan saya bergerumbul mesra dengannya. 

Jika disaksikan dari belakang betul-betul menghidupkan gairahku, pantatnya semok habis benar-benar merangsang.Ditambah lagi jika ia menggunakan celana panjang legging, spontan saja kontolku langsung menegang. Kubayangkan saya ngentot ia dari belakang dengan style doggy model. 

Tidak hanya dengan cik Vivi saya suka juga memikirkan ngsex sama adik cik Vivi, namanya cik Riri, saya terobsesi nikmati tubuhnya yang tidak kalah seksi dengan cik Vivi. Adik dari cik Vivi ini lebih seksi disbanding cik Vivi atau Ratih. Jika ke kantor ia tetap kenakan pakaian seksi serta ketat. Ia mempunyai body seperti gitar Spanyol, toketnya super montok. Mataku tetap terbelalak jika memandangnya cocok saat ia menemuiku di kantor mengulas masalah computer.Aroma badan serta lenggak lenggok tubuhnya benar-benar merangsangku. 

Tidak cukup dengan cik Vivi, cik Riri atapun Ratih, saya terobsesi nikmati badan cik Agnes.Cik Agnes karyawan pada bagian pemasaran. Jika sama cik Agnes saya baru sebatas pegang-pegang tangannya saja. Orangnya tidak kalah cantik serta seksi, ia mempunyai rambut sebahu dengan toket yang montok juga. 


Jika dengan Ratih, saya telah berani menggenggam pahanya serta mencubit dada atasnya cocok kami sedang naik mobil berdua, ia diam saja serta membalas cubitanku dengan manja. 

Lain narasi jika dengan cik Vivi, saya baru sampai step menggenggam tangannya serta pinggangnya saat saya pura-pura mengatur pakaiannya.Cik Vivi tidak hanya istri dari bosku ia peragawati di kantorku.Tetapi seperti durian roboh, saya justru dapat nikmati badan istri bosku yang tidak pernah kuduga. 

Jika dengan pacarku, saya tidak pernah lakukan jalinan seks, paling Hanya berciuman sekalian meraba-raba sisi sesitifnya. Kuharap ia jadi kekasihku yang paling akhir, saya ingin jadikan ia istriku, karena itu kujaga keperawanan ia sampai saat malam pertama kami. 

Seputar dua bulan waktu lalu, kurang lebih jam 21.30, cik Vivi menelponku untuk menjumpainya di hotel Santika.Jika didengar suaranya sepertinya ia punyai permasalahan dengan suaminya. Saya sampai di hotel seputar jam 22.15 di lobby saya langsung menelpon cik Vivi. Ia menyuruhku supaya saya naik memakai lift lantai dasar serta langsung ke arah kamar yang ia tunjuk. 


Sesampainya di muka pintu kamar hotel saya memencet bel kamar, cik Vivi membuka pintu. Ia memakai kaos bukaan rendah yang memberlihatkan gundukan toketnya serta celana jeans pendek.Mataku tidak berkedip lihat gundukan toket itu hingga membuat pemikiran kotorku langsung kerja.Ia selanjutnya mempersilakan saya duduk. 

“Kog sendiri cik, dimana koh Kevin” tanyaku. 

“Suamiku ke Jakarta” jawabnya suara jengkel. 

“Terus cik mengapa malam-malam gini menelponku untuk hadir kesini?” tanyaku ingin tahu. 

Cik Vivi belum menjawab pertanyaanku, ia ambil minuman serta memeberikannya kepadaku, lalu ia duduk dihadapanku. Kelihatan cik Vivi kelihatan resah akupun membulatkan tekad untuk menanyakan kepadanya, 



“Apa apa to cik kog sepertinya resah sekali?”.Dengan meredam tangis cik Vivi bercerita mengenai suaminya serta WIL suaminya yang berada di Jakarta.Cik Vivi memang sudah tahu mengenai perselingkuhan suaminya. 

“Apa minimnya saya kepadanya?” jawabnya dengan meredam tangis. 

“Aku telah memberi 3 anak, saya ikut juga kerja mencari uang, tubuhkupun seksi wajahku tidak jelek-jelek sangat, tetapi ia tega berkhiatan di belakangku, semenjak ia punyai selingkuhan saya dibiarkan merana sepanjang dua tahun paling akhir ini” tuturnya sekalian menangis. 

Saya cuma terdiam terpaku ssat ia bercerita itu, saya tidak tahu harus melakukan perbuatan serta mengatakan apa. Ditambah lagi saat tangisannya makin keras.Ke-2 tanganya tutup mukanya yang menunduk. 

Saya terpaku dengar itu semua, tidak paham apa yang perlu kukerjakan. Ditambah lagi saat ia lebih menangis keras.Ke-2 tangannya tutup mukanya yang menunduk.Lalu kudekati ia kursiku kutarik supaya lebih dekat dengannya. 

“Cik Vivi sabar ya…semua ini ada eranya cik” kataku, saya membulatkan tekad mengelus rambutnya.Cik Vivi terdiam dengar perkataanku seakan sepakat dengan ucapanku.Ia selanjutnya memdang wajahku serta tangisnya juga meledak , kepalanya direbahkan di pahaku.Kuelus rambutnya serta saya coba menenangkannya tetapi sesaat otakku berpikir nakal, ditambah lagi belahan dadanya kelihatan serta parahnya ia tidak memekai BH makin membuat nakal pikiranku. 

Terdengar tangisnya mulai cukup berkurang.Sebab tidak tahan dengan birahiku saya berusaha untuk mengelus punggungnya yang terbuka sebab ia menundukan badannya.Serta nyatanya cik Vivi diam saja saat saya mengelu punggungnya.Lalu elusanku juga makin berani, saya mengelus leher belakangnya. Lalu kuangkat kepalanya serta menggenggam ke-2 pipinya, kuusap air matanya sekalian mengatakan, 

“Cik Vivi cantik kog, jangan susah ya”.Baru kesempatan ini saya menatapnya dari dekat ditambah lagi ia istri dari bosku.Kami sama-sama bertatap mata, ia lalu pejamkan matanya serta buka sedikit mulutnya.Saya jadi ingat dengan kekasihku yang jauh dari sana. Kami jika berciuman kekasihku tetap pejamkan matanya serta buka sedikit bibirnya, sama juga dengan apa yang dikerjakan cik Vivi. 

Kasihan cik Vivi tentu sepanjang inilah tidak pernah dijamah sama suaminya. Sebab saya tidak ingin menyia-yiakan kesempatan kali ini saya langsung mengulum bibir cik Vivi.Diapun memberi respon baik kulumanku, lidah kami sama-sama melumat.Malam itu saya seperti mendapatkan durian roboh.Saya betul-betul telah dipenuhi oleh nafsu yang naik-turun.Ingin sekali saya nikmati badan cik Vivi.Kurasakan lembut sekali bibirnya kami berdua nikmati ciuman kami. 

Kujilati lehernya yang panjang serta berbau minyak wangi yang membuatku makin terangsang, cik Vivi menggeliat, ia pasrah dengan apa yang kulakukan, ditambah lagi saat tanganku meremas ke-2 toketnya di luar kaosnya yang tanpa ada BH itu. Cik Vivi mendesah lembut. 

“Aahhh….saya milikmu Jik malam ini…” kata cik Vivi merusak kesunyian. Kutarik badan cik Vivi serta kurebahkan ke ranjang hotel. Saya mulai melepas semua pakaianku. Selanjutnya saya melepas baju yang cik Vivi gunakan. Kami berdua saat ini dalam kondisi telanjang. 


Cik Vivi mendorongku sampai saya jatuh berbaring di ranjang, ia selanjutnya mengelus kontolku yang menegang keras. Dijilatinya kepala kontolku sampai pada buah zakarku. Saya rasakan nikmat yang mengagumkan ditambah lagi saat ia mengocok kontolku dengan mulutnya terasanya ingin meledak isi dalam kontolku. 

Kubiarkan cik Vivi main-main dengan kontolku ia terlihat benar-benar nikmati kontolku. Mungkin sebab telah lama tidak pernah bermain dengan kontol suaminya. Selanjutnya kuangat badan cik Vivi, kubaringkan ia saat ini giliranku yang bermain dengan vaginanya. Kubuka lebar-lebar ke-2 pantatnya kudekatkan mulutku di bibir vaginanya. Kumulai meraba klitorisnya. 

“Udah basah saja nih cik” godaku. 

“Iya Jik, mari puaskan saya malam hari ini Jik…” tuturnya minta. 

“Tapi cik, awalnya saya tidak pernah lakukan ini pada wanita manapun….” kataku jujur. 

“Udah yang peting masukin saja kontolmu yang telah tegang itu, saya tahu kamu sudah tidak tahan kan ingin memasukkan kontolmu ke vaginaku ini….” kata cik Vivi yang makin membuatku bernafsu. 

Akupun lalu menjilati vagian cik Vivi, kugoyangkan lidahku di klitorisnya, cik Vivi menggeliat meredam nikmat. 

“Ayo Jik masukin saat ini saya sudah tidak tahan…” pintanya manja. 

Tanpa ada menanti lama saya juga lalu menindihnya, kupegang kontolku untuk cari lubang vagina cik Vivi serta pada akhirnya “Sleeeep” berasa sangat nikmat. Baru kesempatan ini batang kontolku masuk dalam lubang vagina wanita, rasa-rasanya betul-betul nikmat. 

Kudorong maju mundur kontol dengan perlahan-lahan, kuputar kontolku di vagina cik Vivi. Ia melenguh kesenangan serta mendesah sejadi-jadinya. Saya menggerakkan kontolku serta lebih dalam hingga kemudian hilang ditelan oleh vaginanya. Kupegangi ke-2 tangan cik Vivi di atas, sesaat saya terdiam rasakan sensasi kesenangan yang kurasakan. Sesaat mulutku menjilati serta mengenyut ke-2 putingnya dengan berganti-gantian. 

Kugoyang lembut vaginanya, cik Vivi terus menerus mengeluh serta mendesah sekalian mengelenggelengkan kepalanya. 

“Auugghhh…enak sekali Jiikk…terus sayank….oohhh…” 

Dengar desahan cik Vivi memebuatku seamkin bernafsu, kontolku kodorong makin cepat. Kulihat cik Vivi hampir mendapatkan orgasme. Tubuhnya mengejang serta menjepit kontolku sekuat-kuatnya. 

“Ohhh… Jik saya keluaaarrr…aahhh…” teriaknya sekalian pejamkan matanya serta memutar lidahnya ke mulutnya. Saat itu , saya rasakan akan ada yang ingin menyembur dari dalam kontolku. Genjotanku makin kupercepat serta, 

“Yeeesss…aaahhhh…” teriakku sekalian mendesak kontolku supaya masuk lebih dalam ke vagina cik Vivi. Semua spermaku tumbah di lubang vagina cik Vivi. Saya bener-benar rasakan kenikmatan yang teramat benar-benar begitupun cik Vivi dari mukanya kelihatan ia benar-benar senang. 

“Makasih ya Jik telah menemaniku serta memberikan kenikmatan malam ini” kata cik Vivi 

“Sama-sama Cik” jawabku. Akupun lalu bangun dari atas badan cik Vivi. Kami berdua lalu tidur melepas kesenangan yang barusan kami capai. Pada akhirnya perjaka hilang malam itu direnggut oleh istri bosku. Demikian.


Jumat, 01 November 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Ngentot Janda Muda Yang Semok dan Montok


Ngentot Janda Muda Yang Semok dan Montok

Cerita Dewasa Menggairahkan Enam tahun waktu lalu saya sah bercerai dengan suamiku, sebab ia tidak bertanggungjawab serta berpaling pada wanita lain. Jika kuingat waktu itu, begitu hatiku berasa hancur berkeping. Sesudah tahu jika suamiku tidak setia serta main edan dengan wanita lain di belakangku.

Sejak saya menjanda, saya tidak ingin berteman dengan lelaki mana saja, sebab saya takut jatuh cinta serta hal yang sudah saya alami terulang kembali. Sebab kupikir tiap lelaki itu sama juga, senang menyakiti perasaan wanita yang demikian lembut, serta senang menyepelekan wanita.

Pada akhirnya saya benar-benar tidak suka pada tiap lelaki. Saya tutup pintu hatiku untuk tiap lelaki yang menyimpan hati padaku. Serta bisa disebutkan rasa cintaku telah mati serta kukubur dalam dalam. Hal semacam itu sampai berjalan lima tahun. Hingga kemudian, saya kenal satu orang lelaki keturunan India, Roy namanya.


Tiga tahun lamanya telah saya kenal ia, tetapi cuma hanya mengenal saja. Saya benar-benar takjub dengan penampilannya. Tiap gerak gerik serta semua kelakuannya benar-benar membuatku ingin mengenalnya lebih jauh kembali. Kejujuran serta kelakuannya yang sopan dan papar sapanya yang lembut benar-benar membuatku makin takjub kepadanya.

Lama kelamaan seperti ada perasaan lainnya di hatiku. Seolah-olah ada bara asmara yang muncul di hatiku. Perasaan asmara yang demikian lama mati sekarang perlahan mulai kembali bangkit. Jika saya sedang lihat Roy, hatiku berasa demikian syahdu, serta jika lama tidak lihat ia hatiku sangat terasa kangen.

Saya benar-benar bingung, mengapa bisa saja ini. Saya telah berupaya buang perasaan asmaraku pada Roy, tetapi saya tidak dapat. Kebaikan serta kejujuran Roy sudah dapat menghidupkan asmaraku yang sudah demikian lama mati. Lama kelamaan benih-benih asmara di hatiku tumbuh dengan suburnya, hingga saya tidak dapat membendungnya .
“Apakah Roy rasakan seperti yang saya rasakan?”, batinku menanyakan bertanya.

Pada akhirnya kuputuskan untuk mengirimikan e-mail kepadanya. Nyatanya emailku mendapatkan jawaban seperti yang saya harap. Saya senang sekali sebab saya memperoleh sinyal lampu hijau. Benar-benar saya tidak menduga messageku mendapatkan sambutan hangat. Karena itu di tiap peluang saya tetap sama-sama mengirim e-mail dengan Roy. Beberapa kata manis serta mesra beberapa kata asmara serta keinginan tetap kubaca di mailbox-ku. Pengucapan cumbu bujuk sama-sama membalas.

Sampai satu hari di dalam rumah Roy, persisnya di Hayes, kondisi di tempat tinggalnya benar-benar sepi serta sunyi.
Cuma saya serta Roy saja. Waktu itu jam sepuluh pagi. Saya serta Roy ada di ruangan tamu. Kami berdua mengobrol ngalor ngidul serta pada akhirnya Roy masukkan DVD. Ia masukkan film porno yang berjudul ‘Ice Woman’.

Saya duduk di karpet dekat Roy, sekalian melihat permainan di monitor tv. Sesudah kurang
lebih sepuluh menit film berputar-putar, saya lihat duduk Roy mulai resah. Saya rapatkan dudukku ke Roy. Sekarang saya serta ia duduk benar-benar rapat, serta saat ini tangan Roy mulai nakal, jari-jarinya mulai merayap ke dadaku serta pada akhirnya menyelinap ke balik bajuku, selanjutnya menyelinap ke BH-ku cari puting payadaraku.

BACA JUGA :  NGENTOT DENGAN SAHABAT SENDIRI

“Mifta, telah lama saya ingin bercinta denganmu sayang?” tuturnya penuh nafsu.
“Aku Roy” kataku.
“Mifta sayang, bolehkah saya meminta tubuhmu saat ini?” tuturnya.
“Tentu saja Roy, saya kan inginkan kamu?” jawabku.
“Aku membuka pakaianku ya?” tuturnya.
“Baiklah sayang” kataku.

Selanjutnya Roy melepas bajunya satu-satu terhitung CD-nya, hingga ia sekarang telah telanjang bundar. Begitu mataku benar-benar terbelalak saat lihat kontol Roy yang telah berdiri dengan gagahnya serta sangat besar. Bulu kudukku merinding takut, lihat besarnya kontol Roy itu. Serta saya heran sesaat.

“Ada apa mifta?” tuturnya.
“Tidak ada apakah apa” jawabku grogi.
“Aku membuka baju kamu ya?” tuturnya.
“Silakan sayang” kataku.

Selanjutnya Roy melepas pakaianku satu-satu, terhitung BH serta CD-ku, hingga saya saat ini sudah benar-benar bugil. Tangan kanan Roy terus mendustai puting payudaraku, sedang tangan kanannya mendustai klitorisku. Lidah Roy tidak tinggal diam, ia terus berlaga menjilati leherku dengan benar-benar mahir sekali. Saya tidak tinggal diam, tanganku memutari kontol Roy yang besar serta mengocoknya. Tangan Roy terus menggelitik klitorisku, hingga membuat saya menggelinjang keenakan.

“Terus.. Roy, ee.. nak.. sekali rasa-rasanya Roy,” kataku tidak karuan.
“Kocokanmu enak Mifta,” tuturnya juga.

Rasa geli serta nikmat yang kurasakan benar betul membuatku tidak tahan.
“Roy, masukan saat ini ya? Saya telah tidak tahan?” pintaku.
“Baiklah Mifta, saya juga tidak tahan.” tuturnya.

Selanjutnya kontol Roy diarahkannya ke memekku, tanganku membimbingnya agar tidak meleset. Dikit demi sedikit Roy mendesak kontolnya ke memekku. Rasa-rasanya sedikit sakit, tetapi bersatu nikmat.

“Mifta, memekmu benar-benar seret serta enak sekali!” tuturnya.
“Apa benar Roy?” kataku. Memang memekku begitu kecil untuk ukuran kontol Roy yang besar itu. Benar-benar saya tidak menduga memekku yang kecil dapat memuat kontol Roy yang demikian besar.



Sesudah kontol Roy masuk semua, Roy mulai menggenjotnya perlahan. Saya juga turut menggoyahkan pantatku selaras dengan pergerakan Roy. Terkadang saya memutar pantatku hingga rasa-rasanya lebih nikmat menurut Roy. Rasa enak serta nikmat yang kami rasakan benar-benar tanpa bandingannya. Dikit demi sedikit Roy percepat gerakannya serta nafasnya mulai terengah-engah tidak teratur. Saya juga tidak tinggal diam, kuangkat pinggulku agar kontol Roy bisa masuk lebih dalam.

“Mifta, saya tidak tahan serta ingin keluar,” tuturnya.
“Sebentar ya? Saya ingin sampai,” kataku. Selanjutnya kami sama-sama berpacu serta pada akhirnya..
“Mifta, saya keluar,” tuturnya.
“Aku , kita mengeluarkan keduanya sama ya?” pintaku.
“Kamu siap?” tanyanya.
“Ya, saya siap,” jawabku.

Lalu pada akhirnya kami keduanya sama sampai nikmat yang sampai kini tidak pernah kami rasakan. Kami berdua saling lemas, seolah kehabisan tenaga. Lalu kami beristirahat sesaat, baru selanjutnya tangan Roy mulai nakal . Ia mulai mendustai putingku hingga nafsuku kembali bergairah. Bibir kami kembali bersatu, serta tangan kami keduanya sama liar. Kontol Roy telah berdiri tegak seperti pentungan yang siap memukul mangsa.

“Mifta, saya ingin sayang?” pintanya.
“Aku Roy,” jawabku sepakat.

Roy kembali mengarahkan kontolnya ke memekku . Tanganku kembali membantunya agar lebih gampang masuk. Sesudah kontol Roy benar betul masuk, Roy mulai menggenjotnya. Kesempatan ini genjotan Roy lebih semangat. Sesudah sepuluh menit Roy menggenjot kontolnya, Roy mengubah tubuhku.

“Ganti tempat ya Mifta? Saya sedikit lemas.” tuturnya.
“Baiklah Roy, saya bersedia,” jawabku. Selanjutnya saya menggerakkan pinggulku ke atas serta ke bawah, terkadang kuputar-putar.
“Aauuhh.. Mifta.. Enak.. Sekali,” kata Roy.

Saya terus menggoyahkan pinggulku ke atas serta ke bawah tanpa ada mempedulikan racauan Roy. Kesempatan ini kami berdua saling bertahan lebih lama. Sesudah saya lemas ada di atas, sekarang kami mengubah model.

“Mifta, model doggy ya?” pintanya.
“Baiklah, jika itu yang kamu ingin silahkan kita coba,” jawabku.

Kami lakukan style doggy, nyatanya style ini rasa-rasanya benar-benar enak serta sangat nikmat. Dahulu saya tidak pernah lakukan style semacam ini. Roy terus menggenjot kontolnya dengan demikian semangat.

“Roy, kontol kamu enak sekali,” kataku.
“Apa benar Mifta?” jawabnya.
“Memang ini benar, serta saya tidak bohong,” jawabku.

Rasa nikmat yang kurasakan makin mencapai puncak. Genjotan Roy juga makin tidak karuan, saat ini pergerakan Roy telah mulai cepat. Saya juga menggerakkan pinggulku selaras dengan pergerakan Roy.

Pada akhirnya Roy mencabut kontolnya dari memekku, serta memintaku telentang. Sesudah saya telentang, Roy naik ke atasku serta kembali masukkan kontolnya ke memekku serta menggenjotnya. Sekarang genjotan Roy makin mantap serta sangat terasa dalam serta benar-benar enak sekali. Roy percepat gerakannya.

“Mifta, saya ingin sampai,” tuturnya.
“Aku Roy,” jawabku. Kami berdua berpacu dalam nikmat, serta pada akhirnya..
“Aku keluar sayang,” tuturnya.
“Aku Roy,” jawabku.

Pada akhirnya kami berdua keduanya sama sampai pucuk kesenangan serta keluarlah lahar dari kontol Roy dari memekku. Serta kami berdua saling lemas serta terkulai di atas karpet. Sesudah kami melepas capek, kami pergi mandi agar tubuh kami terlihat fresh. Setelah mandi, kami berdua sekedar duduk di sofa sekalian terlibat perbincangan.

“Mifta, jika kapan kapan kamu ingin, katakan saja ya?” kata Roy.
“Memangnya kamu ingin ?” kataku.
“Ya tentulah! Siapa yang ingin mau nolak enaknya memek kamu yang seret itu?” tuturnya.
“OK, jika saya ingin, saya akan berikan kamu” jawabku.

Pada akhirnya tiap ada peluang tetap kupergunakan untuk bercinta dengan Roy. Terkadang satu minggu sekali serta terkadang lima hari sekali, saya bermain cinta dengannya. Hal itu sampai saat ini tetap bersambung. 


Minggu, 27 Oktober 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Tante Muda yang Sering Ditinggal Suami

Tante Muda yang Sering Ditinggal Suami


Cerita Dewasa Menggairahkan | Ini bermula dari pertemuanku dengan satu orang wanita bernama Cika dalam suatu mall di Ibukota. Namaku Yanto, pekerjaan sehari-hariku sebagai satu orang mahasiswa, kebetulan hari itu saya tidak sedang ada agenda kuliah hingga saya putuskan untuk santai sekalian minum kopi. 

Sebab masih siang, mall yang kukunjungi masih sepi cuma kelihatan sebagian orang saja yang berlalu lalang. Sebab tujuanku ialah minum kopi di kafe favoritku, karena itu saya juga langsung meluncur ke tempat tujuanku. 

Saat asik berjalan sekalian melihat-lihat barang display, mendadak dari depanku terlihat satu orang wanita muda yang menurut taksiranku berumur seputar 30 tahunan, tetapi bentuk badannya benar-benar seimbang, tampilan modisnya yang digabungkan dengan kecantikan muka benar-benar mengundang perhatian siapa juga yang memandangnya.

Saya sempat bingung, wanita itu terlihat seperti akan menghampiriku, dibanding kelak disangka begitu over PD karena itu saya juga stay cool saja. Nyatanya perkiraanku tidak salah, wanita cantik itu berjalan ke arahku. Tercium aroma minyak wangi yang dia gunakan, benar-benar harum serta membuatku tidak berhasil konsentrasi untuk sesaat. 

“Mas, Pull and Bear samping mana ya? 

Meskipun sempat terkejut sebab dipanggil saat asik nikmati parfumnya, saya berupaya tenang serta tidak menunjukkan ekspresi kagetku. 

“Ada di lantai 3, Tante..” sebab toko yang diberi pertanyaan adalah favoritku tiap belanja pakaian, karena itu saya tahu sekali terletak. Kebetulan waktu itu tempat kami ada di lantai 1. 

“Bisa meminta tolong anterin gak, Mas..? Kebetulan saya cepat-cepat, dibanding nyari-nyari ..” 

“Hmmm.. Oke, Tan. Saya perlihatkan jalannya.” 

Sesudah perbincangan itu kami juga langsung bergerak serta ke arah toko yang disebut. Diperjalanan itu kami terlibat perbincangan panjang lebar, hingga kami juga sama-sama mengenal. Namanya Cika, serta bertempat aslinya dari Surabaya patut saja dia tidak tahu letak toko itu. 

Saat datang disana, saya juga punya niat untuk pergi serta meneruskan tujuanku. Tetapi saya ditahan serta dimintanya untuk temani belanja, kebetulan memang dia ingin beli baju untuk lelaki, jadi ia minta pendapatku. 

Seputar 20 menit kami di toko itu dari pilih baju sampai membayar di kasir. Kemudian dia mengajakku untuk menemaninya makan siang, saya juga menurut saja sebab tidak enak tinggalkan wanita cantik sendirian sebab dia tidak familiar dengan mall ini. 

Dibanding bingung cari tempat makan, saya merekomendasikannya untuk makan di kafe favoritku. Kebetulan tidak hanya makanan yang ditawarkan itu enak, harga yang berteman, tempatnya juga menyenangkan dan nyaman untuk begitu lama disana. 

Di kafe itu lah saya mengenalnya lebih jauh kembali, dahulunya ia adalah satu orang mode majalah serta putuskan untuk berhenti dari dunia itu sesudah menikah dengan satu orang entrepreneur. 

Sekarang suaminya sedang berkantor di luar negeri, telah 1 bulan lamanya, yang anehnya dia bercerita permasalahan penyakit disfungsi seksual yang dirasakan oleh suaminya, dalam hatiku sempat bingung. Mengapa wanita ini demikian terbuka dengan orang yang baru dikenalnya. Tetapi percakapan kami terus saja mengalir. 



Sesudah usai makan serta terlibat perbincangan di kafe, Cika mengajakku untuk main ke tempat tinggalnya. Saya juga menurut saja, sebab toh saya juga tidak ada aktivitas apapun ini hari. Mobil yang dikendarai ialah satu mobil sport elegan yang cuma sediakan 1 bangku penumpang saja, alias 2 pintu. 

Sebab hari itu saya sedang malas, kebetulan saya ke mall barusan menggunakan taksi online jadi saya turut naik mobil Cika waktu ke arah tempat tinggalnya. 

Tempat tinggalnya nyatanya benar-benar istimewa, bergaya minimalis. Benar-benar elegan menurutku bila disaksikan di luar. Tidak lama kami berhenti di muka pagar, hadir satu orang satpam membuka pagar itu buat kami. Sebelum sampai di tempat tinggalnya, barusan Cika telah memberi pesan kepadaku bila ada yang menanyakan, saya diminta akui jadi saudara suaminya. 

Sesudah mengenalkan diriku pada pembantunya, dia minta pembantunya itu untuk memasak akan malam buat kami. 

“Silahkan Yanto duduk dahulu, sesaat ya saya ubah pakaian.” tuturnya sambil meninggalkanku. 

“Tan, kamar kecilnya dimana ya?” tanyaku sebelum Cika pergi. 

“Sini, tante tunjukin.” tuturnya sekalian menggandeng tanganku.

“Itu kamar mandinya,” Dia mengatakan sekalian menunjuk mengarah kamar mandi yang disebut. 

Saya juga langsung ke arah yang disebut, saat akan tutup pintu mendadak Cika meredam dari arah luar serta menggodaku. 

“Jangan semakin lama lho..” 

Saat buang air kecil, saya lihat beberapa barang yang berada di dalam kamar mandi itu. Tanpa ada menyengaja saya lihat satu benda panjang berwarna pink di belakang botol shampoo. Saat kuperhatikan , nyatanya itu satu dildo. 

Mendadak Cika masuk ke kamar mandi, kebetulan pintunya memang tidak saya kunci. Telah terkejut sebab lihat dildo di kamar mandi itu kesempatan ini ditambahkan dikejutkan oleh pelukan Cika dari belakang tubuhku. 

Tangan kananku yang sedang menggenggam dildo itu digenggam olehnya sekalian tangan kanannya mendapatkan kemaluanku. 

“Itu mainan saya, Yan cocok kepengen.” Bisiknya di belakang telingaku. 

Saya diam sesaat, jantungku berdebar-debar. 

“Itu kalah enak sama yang asli, Yan.” desahnya manja. 

Tanpa ada permisi dia langsung menjilat sisi belakang telingaku, memunculkan rasa geli yang teramat benar-benar. Sekalian terus menciumi saya dari belakang dia mulai buka celanaku. 

“Jangan, Tan..” 

“Kenapa, Yan? Gak senang ya?” Tanyanya sekalian menjilat leher serta telingaku. 

“Yanto masih perjaka, Tan..” 

“Tidak apa-apa, Yan. Kelak tante ajarin. Ingin kan..? Turut Tante ke kamar saja agar lebih tenang..” 

Saya dituntun olehnya keluar kamar mandi demikian masuk kamar serta telah ada di dekat ranjangnya. Dia melihat ke arahku serta menciumku. Mulutnya mengkulum bibirku dengan liar serta lidahnya main-main di mulutku.

Tangannya masih berupaya buka celanaku. Saya pasrah saja sekalian mendekap badannya. Sesudah celanaku sukses dilepaskan, ciuman Cika berubah ke leher serta terus turun ke dada, perut sampai pada akhirnya kepala Cika ada pas di muka kemaluanku. 

“Enak, Tan rasa-rasanya.” kataku sekalian mendesah. 

“Berdiri terus ya, Yan..” perintahnya sekalian tersenyum nakal kepadaku. 

Saya juga mengikuti permohonannya. 

“Penis kamu enak sekali, Yan..” 

Ia langsung melahap kemaluanku serta mengocok-ngocok memakai mulutnya. 

“Aaah..” desahku yang sedang keenakan.” 

Gerakannya tidak cuma maju mundur, kadang penisku di tujukan ke kiri kanan waktu ada dalam mulutnya. 

“Aaaahhh, pelan-pelan mbak..” pintaku waktu hisapannya makin cepat. 

Ia tidak memperdulikan ucapanku serta melanjutkan kegiatannya. Hisap, terlepas, hisap, terlepas, terus-terusan sampai dia pada akhirnya merasakan pegal. 

“Penis kamu enak sekali Yan.” tuturnya sekalian mengelap bibirnya yang penuh lendir. 

Sorot matanya penuh nafsu, tunjukkan jika dianya waktu itu sedang bernafsu. 

“Udah lama sekali Cika gak bertemu beginian, Yan..” 

Dia kembali menjilati penisku disertai dengan permainan lidahnya ya hebat, sekalian berupaya buka kaosku, jilatannya menyebar sampai ke perutku. Saya juga tidak ingin diam saja, saya buka pakaiannya. Menyembul lah ke-2 payudaranya, kebetulan waktu itu dia tidak kenakan bra. 

“Diliatin saja, Yan..?” desahnya sekalian mengarahkan kepalaku ke payudaranya. 

Kesempatan ini tanpa ada menanti perintah seterusnya, selekasnya kusambar payudara itu dengan mulutku sekalian tanganku meremas-remas payudara yang satunya . 

Cika keenakan sampai duduk di ranjang, selanjutnya dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang tanpa ada kulepas benar-benar mulut serta tanganku dari payudaranya. 

“Aaah.. terus Yan.. sedot teruss, putingnya Yan.. Oooohh.. Aaaahh..” 

Hisapanku kadang-kadang kuselingi dengan gigitan halus pada putingnya. 

“Aaaaahh.. Terus Yan.. Enak. Aaaahhh..” Desahnya sekalian badannya menggelinjangkan 

Lihat Cika yang makin terlena nafsu, tanganku mulai ke arah kemaluannya yang waktu itu masih dibalut dengan celana dalam. Rupanya vagina Cika telah basah, tidak lama kumainkan di luar celana dalamnya. 

Tanganku mulai kumasukkan ke celana dalamnya, pada akhirnya sekarang saya mainkan vaginanya langsung tanpa ada terusik apa pun. Cairan kewanitaannya berasa benar sudah membasahi keseluruhnya vaginanya. 

Pinggul Cika turun naik waktu jariku bermain di vaginanya. Adegan ini juga makin menghangat waktu jariku sentuh klitorisnya, tubuhnya bergoyang hebat. Tangannya menggenggam tanganku memberikan instruksi supaya terus bermain di ruang itu. 

”Terus Yan. Disana enaaak.. Aaaaahhh..” Desahnya. 

Ciumanku kupindahkan ke wilayah lehernya yang sejak dari barusan terpajang jelas sebab Cika terus mendongak karena permainan jariku. 

“Yan, Tante uda gak tahan.. Aaah..” 

Dia membalik tempat kami, sekarang giliran diriku yang rebahan di atas ranjang. Sesudah saya dalam tempat terlentang, dia mengangkangi tubuhku serta mengarahkan kemaluannya ke wajahku, serta mulai buka celana dalamnya. 

Demikian terbuka, tercium jelas aroma wilayah kemaluannya itu yang membuatku makin terangsang. Terlihat vaginanya berlendir waktu itu. 

“Bau nya enak sekali Tante..” 

“Kalau senang jangan hanya disaksikan donk, jilatin nih..” dia mengatakan sekalian turunkan pinggul serta mengarahkan vaginanya ke mulutku. 

Tentunya saya langsung melakukan pekerjaan yang diberi kesempatan ini dengan sigap. Kujilati bibir vaginanya sekalian kadang-kadang lidahku menyelusup masuk dari antara bibir vaginanya itu, sampai pada akhirnya waktu kujilat klitorisnya. 

“Terus jilat Yan, itu disana.. aaaaahhh..aaahh.. jilatin Yan… ooohh..” desahnya sekalian menggenggam kepalaku serta menggoyahkan pinggulnya maju mundur sekalian kadang lakukan pergerakan berputar. 

Selang beberapa saat Cika mengubah tempat kami, dia kembali untuk rebahan saya juga ikuti gerakannya sekalian terus menjilati kemaluannya, sekarang posisiku telungkup di muka vaginanya. 

Tanganku memeluk ke dua pahanya yang mengangkang serta terus kujilati vaginanya dengan ganas, turun naik kiri kanan terus kusapu kemaluannya dengan lidahku. Cika terus menggelinjang serta menyentak-nyentakkan badannya setiap saat klitorisnya kujilati. 

Kupeluk erat ke dua pahanya itu supaya mulutku tidak lepas dari vaginanya, sesudah sesaat kuhisap serta kujilat klitorisnya Cika mengeluh serta mendesah hebat, pahanya dirapatkan sampai kepalaku terjepit oleh ke dua pahanya. 

“Aaaahh.. Ooooohh.. Aaaaahh.. Tante ingin keluaaaar.. Aaaaahh….” desahnya. 

Pada akhirnya Cika alami orgasme, berasa cairan hangat keluar dari vaginanya membasahi mulutku. Sesaat tubuhnya membentak serta menggeliat hebat. Untuk sekejap kubiarkan dianya nikmati klimaksnya. 

Sesudah usai nikmati orgasme, Cika bangun serta mengubah posisiku jadi sikap duduk. Tanpa ada dikasih aba-aba, dia langsung duduk menghadapku di atas pahaku. Dia mengusung kepalaku yang ada pas di muka payudaranya, sekalian menggenggam pipiku dia mulai menciumi bibirku yang masih basah dengan cairan kewanitaan. 


Kami berciuman dengan liar, Cika juga menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga vaginanya bergesekan dengan penisku. Sedang asyik-asyiknya berciuman, tangan Shella mendapatkan penisku serta mengarahkannya ke vagina Cika. Perlahan-lahan tetapi tentu penisku mulai melesak masuk ke vaginanya. 

Sesudah di rasa telah masuk, Cika mulai bergerak turun naik penisku keluar masuk dari vaginanya. Betul-betul kesenangan yang tidak bisa kugambarkan dengan beberapa kata untuk diterangkan . Selain itu di muka mataku terlihat payudara montoknya bergerak turun naik ikuti irama goyangannya. 

“Ooohh.. ooohhh.. Penis kamu enak sekali Yan.. aaaahhhh….” 

Saya tidak memberikan tanggapan apa pun pada racauannya itu, sebab saya sedang repot nikmati payudaranya. Kujilati putingnya dengan penuh nafsu. 

“Terus yan, jangan berhenti.. Aaaaaahhh.. Aaaahhh… Enaknya Yan.. Ooohhh…” 

Kadang saya menyentakkan pinggulku ke atas menyeimbangi pergerakan tubuhnya yang turun naik. Cika betul-betul nikmati tiap hentakan yang kulakukan. Cika makin liar, tubuhku mendadak di dorong olehnya sampai rebahan. Saya pasrah tidak berkapasitas seperti orang yang tengah diperkosa. 

Demikian saya rebahan, Cika meneruskan goyangannya, tetapi kesempatan ini semakin ganas. Maju mundur, turun naik serta terus-terusan tiada henti. Tanganku dicapai serta ditempatkan di payudaranya, kuremas-remas payudaranya. Kadang Cika kelihatan mendongakkan kepala ke atas sekalian bergoyang maju mundur. 

“Aaaahhhh…. AHhhhhh.. ooooohh.. Aaaahhhh..” desahnya semakin tidak karuan. 

15 menit lamanya saya digempur semacam itu, saya merasakan akan sampai klimaks. Vagina Cika berasa berkedut-kedut memijat penisku, hal itu mengisyaratkan dianya telah dekat sama klimaks. Vaginanya berasa makin basah, terdengar dari suara kecipak yang dibuat dalam tiap goyangan Cika. 

“Aaahhh.. Tantee.. Yanto ingin keluuaaarrr… Aaahhh” 

“Tante , yan… Aaaaahhh.. berbarengan yaaaa… ooohhhh…” 

Tangannya memeluk erat tubuhku. 

“Aaaaaahhhhh… Aaaaaaaaaahhhhh..” Desahnya panjang. 

“Tanteee keluaaar Yan…. Ooooohhh….” 

Ia mengeluh sekalian menghentak dengan liar. Penisku betul-betul berasa diperah oleh vaginanya yang menegang. Tidak lama berlalu, penisku berasa dialiri oleh cairan vaginanya yang keluar. 

“Tan,,Yanto ingin keluaaaar… Aaaahhhh..” 

“Keluarin di saja Yan…” 

Crooottt.. crooot.. crooot.. 

Pada akhirnya spermaku menyembur di vaginanya. Sekarang cairan kewanitaannya bersatu dengan spermaku, benar-benar membuahkan kehangatan untuk penisku serta vaginanya. 

Untuk sesaat kami berdua tidak keluarkan sepatah kata juga serta cuma terdengar suara nafas kami yang tidak karuan iramanya. Kami saling nikmati orgasme. Cika lemas sampai pada akhirnya rebahan selain diriku, terlihat spermaku mengalir keluar ke pahanya, tetapi hal tersebut tidak diacuhkan oleh Cika. 

Lihat dianya yang lemas, saya mengambil bantal serta menempatkan dibawah kepalanya. Kemudian kucium keningnya serta bibirnya kuberi kecupan mesra. Dia cuma tersenyum lihat perlakuanku padanya. Akhinya kami berdua tertidur, sebab capek dengan pertarungan kami baru saja. 


Jumat, 25 Oktober 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | NGENTOT DENGAN SAHABAT SENDIRI


Cerita Dewasa Menggairahkan | Kenalkan namaku Danu (samaran). Awal narasi ini waktu saya libur kuliah. Kegiatanku hanya di dalam rumah main game serta tonton, malas ingin keluar karena cuaca panas sekali, waktu saya asyik main game mendadak HPku ada notif WA dari teman pacarku serta kubuka WA nya

A: Saya
M: Mita

M: Danu kamu dimana, ngapain?
A: Saya di dalam rumah Mit, ada apakah?
M: Kamu repot gak? kalau gak saya ingin meminta tolong
A: Meminta tolong apa Mit?
M: Temenin saya jalan dapat gak, bosen sekali nih di dalam rumah.
A: Kapan Mit? Gak sibuk sich, hanya malas saja ingin keluar ditambah lagi panas gini
M: Idih kamu seperti anak gadis saja takut panas. Mari donk temenin saya please, saya jemput saat ini intinya gak pakai protes
A: Pemaksaan sekali sich, ya sudah kalau begitu saya siap2 dahulu
M: Okey bray…kamu emamng temanku yg paling baik…muah

Edan nih bocah pakai cium segala ucapku dalam hati.

Skip skip

  Tidak berapakah lama si Mita sudah sampai di dalam rumah serta saya juga telah usai siap2. Ia turun dari mobilnya serta langsung masuk ke rumahku nyamperin saya yang nunggu di ruangan tamu. Kulirik Mita yang memakai t-shirt ketat V neck warna merah dengan balutan jaket jeans serta celana jeans ketat warna yang sama membalut kulit putih mulusnya. Yang buat saya horny yakni sisi bokongnya yang nyembul sekali serta ukuran toketnya yang cocok gak besar gak kecil buat temenkuu satu ini kelihatan benar-benar seksi. “Gila…eksi sekali nih Mita rasa-rasanya ingin sekali kuentot” jataku dalam hati sekalian melamun. Serta mendadak kesadaranku kembali lagi cocok ia nepuk pundakku

M: Wow bengong…biasa saja kali liatnya, naksir ya? (tuturnya sekalian mainin mata serta nyolek pipiku)
A: Apaan sich kamu, naksir apaan yg ada mahal horrr…(saya langsung diam gak kulanjutin perkataanku)
M: Hahahaa…bisa kamu horny…aku anggap kamu gak senang sama cewek…hahahaa
A: Edan kamu, kalau kamu sudah ngrasain punyaku akan suka kamu…bisa2 kamu justru tidak sadarkan diri saya entotin hahahaa…
M: Gak yakin saya kalau kamu dapat untuk aku tidak sadarkan diri serta suka
A: Saya sich gak banyak janji sihm tetapi kalau kamu ingin bukti ya siap2 saja tidak sadarkan diri di ranjang…hahaha
M: Hahaha dapat saja kamu Dan…jadi takut saya hahahaha (kita sama2 ketawa)
M: Ya sudah yuk kita cabut
A: Emangnya kita ingin ke mana?
M: Sudah kamu ngikut saja gak perlu banyak bertanya
A: Iya iya
M: Nih kamu yg nyetir (sekalian melempar kunci mobilnya kearahku)
A: yaah kamu Mit, kamu kan yg ajak saya pergi
M: Repot sekali sich kamu, kamu cewek apa laki sich
A: Banci senang
M: Yeaaah kalau begitu hancur deh harapanku tidak sadarkan diri di ranjang…hahahaa

Dengar perkataan Mita tiba-tiba tongkolku mengeras, jadi horny sekali saya. Di perjalanan kita bercakap ngalor ngidul sekalian terkadang ia menggodaku dengan mengelus-elus pahaku. Saya juga membalasnya dengan mengelus-elus pahanya sekalian tertawa cekikikan di mobil. Sudah cukup jauh kita muter2 tak ada arah pada akhirnya saya kembali menanyakan kepadanya

BACA JUGA :   Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

A: Mita, sudah hampir 2 jam kita muter2, sebetulnya kamu ingin ke mana sich?
M: Saya gak tahu ingin ke mana hehehe…

Dengar jawabnya sederhana saya jadi sedikit kesal kepadanya lalu saya gelitikin pinggangnya untuk meluapkan kekesalanku. Serta tanpa ada menyengaja tanganku sentuh toketnya.

A: Eh maaf Mit gak menyengaja
M: Gapapa enjoy saja Danu hahahaaa…
M: Lagian saya dari barusan sudah horny sekali sama kamu, ditambah lagi cocok kamu katakan dapat untuk aku suka serta tidak sadarkan diri di ranjang (Paparnya)
A: Saya Mit, horny sama kamu waktu melihatmu pertama barusan di rumahku

Suara bicara Mita yg manja makin membuatku horny. Pada akhirnya kita putuskan mencari hotel yg paling dekat dengan tempat kita serta langsung check-in. Sesampainya di kamar hotel saya langsung didorong sama Mita ke kasur. Mita menindih badanku. Kita berdua ciuman berciuman serta sama-sama melumat dengan panasnya.

“Ssssttthhhh….hhhmmm….” desah Mita disela-sela ciuman. Lumayan lama kami berciuam sekalian sama-sama meraba di wilayah item badan kita.
“Sssstthhhh…aaahhhh…” desah Mita kembali. Lama-lama ciuman kami makin panas serta liar. Lidah kami sama-sama melilit serta sama-sama mengisap.

Ciumanku beralih mencari lehernya.
“Aaahhh…nikmat sekali ciuammu Danu…” desahnya nakal.
Ciumanku juga makin merambah turun ke bawah, kujilati perutnya sekalian buka jaket serta t-shirt yg ia gunakan. Sekarang terpajang jelas BH berwarna merah yg membungkus toketnya. Saya terus menciumi serta menjilati perut serta seputar pusarnya.

“Ssssthhh…aahhhh…udah Danuuu…aku gak tahaaaannn…” erangnya. Dengar desah serta erangan Mita nalauri binalku makin kenceng. Kuciumi ke-2 toketnya dengan berganti-gantian, kuteruskan dengan menjilat serta mengisap puting susunya yg berwarna coklat muda dengan penuh nafsu.

“Ooohhhh…aaahhhh…Danuuu…enak sekali sayaaang….” desahnya makin keras.

Selanjutnya Mita menyuruhku untuk duduk serta ia duduk dipangkuanku. Kami kembali berciuman dengan penuh nafsu. Mita selanjutnya hentikan ciumannya serta melepas pakaian yg saya gunakan. Sekarang saya tekanjang sisi atas. Ia menciumi dadaku sekalian kadang-kadang menjilati putingku. Edan rasa-rasanya benar2 nikmat. Lama-lama ciuam Mita turun ke bawah sampai di perut . Dibukanya celana serta CDku sampai pada akhirnya batang tongkolku kelihatan mengacungkan dengan gagahnya.

“Gila…besar sekali kontolmu Dan…” katanya terpana lihat begitu besarnya batang tongkolku. Tanpa ada basa basi ia langsung melahap batang tongkolku sampai kurasakan mengenai tenggorokannya.

Baru kali ini ada cewek yang dapat ngedeepthroat batang kontolku yg ukurannya 19 cm serta diameter 5 cm. Sekitar 15 menitan saya dibikin merem melek sama Mita dengan blowjobnya yang maha hebat sekali.



“Kuat bener nih kontol, walau sebenarnya segela jurus sudah saya keluarkan tetapi belum ngcrot juga” sebut Mita bingung. Saya hanya meliriknya sekalian tersenyum. Sekarang kubalikan tempatnya, ia ada diatasku. Kutarik celana jeans yg ia gunakan dan CD g-string nya yg berwarna merah. Terlihatlah memek yg sudah basah tetapi bersih serta wangi itu dihadapanku. Kuhirup dalam2 aroma memek itu. Perlahan mulai kuciumi selakangannya sampai pada akhirnya sampai pada bibir memeknya.

“Ayo Danu jilatin memekku puasin saya sayaaang…aaahhhh…” pintanya sambil mendesah.

Tanpa ada menanti diperintah 2x saya langsung menjilati memeknya dari mulai bibir memeknya kusedot2 sampai di bagian klitorisnya.
“Aaaaahhh Danuuuu….terus sayaaaang enak bangeeetttt….ooohhhh… sedot terus Daanuuuu…” desahnya sekalian tubuhnya menggelinjang meredam nikmat. Tidak itu saja dua jari tangaku juga turut ikut serta dalam lubang memek Mita. Kukocok perlahan-lahan memeknya dengan dua jariku sekalian kusedot serta kujilati klitorisnya.

“Oooohhh Danuuuu…hebat sekali kamuuu…aaahhhh…oooohh yeeessss….terus sayaaang saya ingin keluaaaarrr…aaahhhh” desahn untuk desahan keluar dari mulut Mita yg makin membuatku bergairah menjilati semua isi memeknya. Kocockan jariku makin kupercepat sekalian mulutku mengisap nyedot klitorisnya.

“Oooohhhh yeeessss….saya keluaaaarrrr….aaaaahhhhh…” teriak Mita. Badan Mita mengejang, pinggangnya terangkat keatas, tanganya kuat mengenggam kepalaku serta mendesak rapat memeknya sekalian matanya terpejam. Seputar 3menit Mita dirundung orgasme pertamanya.

“Nikmat sekali Serta, kamu hebat dapat untuk aku orgasme sedahsyat itu” sebut Mita memujiku.
“Sekarang giliranku yg akan untuk kamu orgasme dengan hebatnya” sebut Mita dengan raut muka yg benar-benar binal.
“Hahaha…ayo siapa takut” tantangku.
“Aku di atas ya…akan kupersambahkan goyanganku yg hebat buatmu” sebut Mita. Secara cepat saya mengambil tempat berbaring tidak sabar saya nikmati goyangan yg dijanjikan Mita padaku.

Ia langsung berdiri mengambil tempat pas di atas batang tongkolku yang dari barusan telah tegak prima, digesekkannya kepala tongkolku ke bibir memeknya. Dengan perlahan-lahan tetapi tentu diturunkannya tubuh ia serta batang tongkolku mulai membelah bibir memek yg basah, hangat serta sempit.

“Aaahhhhhh sempit sekali memekmu Mit…” desahku nikmati tiap centi dinding memek Mita.
“Gila manteb sekali kontolmu Serta, sampai mentok di memekku” sebut Mita.

Tongkolku telah masuk semua ke memek sempit Mita, matanya terpejam nikmati kontolku yang mentok dalam memeknya

“Tahan bentar ya Danu sayang, kontolmu mentok serta sesak sekali di memekku, ini kontol apa monster sich?” sebut Mita yang benar-benar nikmati kontolku di memeknya. Perlahan-lahan ia mulai menaik turunkan pinggulnya,

“Aaaahhhh….enak sekali kontlmu Danuuuu…penuh banget….” desah Mita.
“Memek kamu nikmat Mitaaaa….kontolku rasa-rasanya seperti diremas-remas…aaahh…paanaaas sekaliiii…aaaahhh…” rancuku.

Makin lama pergerakan pinggul Mita makin kencang serta cepat.

“Goyang terus Mitaaa… emmekmu sempit serta panaaasss….mengagumkan nikmatnyaaa…aahhh…” desahku semkin tidak teratur.
“Kamu nakal sekali Danuuu…aaahhh….kontolmu nikmat sayaaaang…..aaaaaahhhh…” teriak Mita. Rupanya ia sudah sampai klimaksnya untuk yg ke-2 kalinya.
“Goyang terus Mitaaaaa….aaaahhhh…aku keluaaarr Mitaaaa….ooohhh…” teriakku disertai dengan menyemburnya spermaku di memek Mita “Crooot…crooottt…crooottt…”

Kemudian tubuhnya ambruk di atasku, kucium bibir seksi yang keluarkan suara desahan-desahan nikmat barusan. Sesudah gelombang orgasmenya rendah.

“Nikmat sekali kontolmu Danu…Bisa buat saya keluar dua kali” puji Mita.
“Kan sudah saya katakan dari barusan, saya akan buat kamu pingsan…hahahaa…” jawabku dengan senyum nakal.
“Dasar nakal kamu…” katanya sekalian mencubit hidungku.
“Btw terima kasih ya Danu…aku senang sekali” paparnya.
“Iya sama2 Mita…aku sangat senang sekali” balasku.
“Kapan2 kalau perlu kontolku tinggal katakan saja ya, saya siap setiap saat memuaskanmu” ucapku menambahi.

Serta kita juga terbaring sekalian pejamkan mata nikmati tersisa pertarungan barusan



Rabu, 23 Oktober 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Gairah Ibu Dokter yg Menjanda

Gairah Ibu Dokter yg Menjanda

 Ditanganku waktu itu ada hasil kontrol USG yang tunjukkan gambar janin berusia 10 minggu yang sehat. Keputusanku untuk di USG sebetulnya bukan untuk lihat janin ini tapi untuk mengecek perutku sebab beberapa minggu ini saya merasakan seringkali mual-mual serta tidak sembuh-sembuh dengan obat-obatan biasa. 
Saya tidak menduga jalinan badanku dengan Ferry akan membuatku hamil secara cepat, walau sebenarnya jalinan tubuh pertamaku dengan Ferry baru mencapai bulan ke-3. Namaku Yunita, satu orang dokter di Bandung yang sedang ambil spesialisasi mata waktu narasi ini berlangsung. Umurku waktu itu seputar 36 tahun serta dengan status janda cerai dengan satu anak wanita ABG. 

Bekas suamiku dokter pakar penyakit dalam yang terakhir saya tahu punyai kelainan seks, yakni bisex (senang wanita serta lelaki). Hingga sebab tidak tahan pada akhirnya saya meminta cerai sesudah ayahku wafat. Perceraian serta kehilangan ayah membuat saya jadi bingung, ditambah lagi bagiku ayahku ialah segalanya. 

Kegamanganku itu rupanya bisa dibaca serta digunakan oleh dokter NL, satu orang dokter senior yang benar-benar dihormati di kotaku yang sekaligus juga jadi dosen pembimbing program spesialisku. Dengan pendekatan kebapakannya ia pada akhirnya dapat membawaku ke ranjangnya tanpa ada banyak kesusahan. Affair kami awalannya berjalan cukup panas sebab kami punyai banyak peluang bersama dengan untuk mengerjakannya di mana saja kami ingin, seperti dalam tempat praktik, di rumah sakit, di dalam rumah dokter NL (waktu ada istrinya) serta di pesawat kecil (dokter NL ini ialah satu orang pilot). 

Sebab alasanku terkait dengannya untuk isi kekosongan figur satu orang ayah, karena itu saya sebelumnya tidak demikian perduli dengan kualitas hubungan seksual yang saya bisa yakni jarangnya saya mendapatkan orgasme. Jalinan kami inipun belum pernah membuatku sampai hamil meskipun kami seringkali mengerjakannya pada periode suburku tanpa ada pengaman. 

Sebab ketidaksamaan usia yang cukup jauh, pelan-pelan saya mulai ada rasa jemu setiap saat terkait tubuh dengan pembimbingku ini. Ditambah lagi kedekatanku dengan dokter NL ini membuatku mulai dijauhi oleh rekan-rekan kuliahku yang otomatis mulai menghalangi program spesialisasiku. Pada akhirnya dalam satu acara reuni kecil-kecilan SMAku, saya berjumpa dengan sahabat-sahabat lamaku, terhitung Ferry. 
Saya serta Ferry sebetulnya pada saat di SMA berteman benar-benar dekat hingga beberapa rekan memandang kami pacaran. Tetapi sesudah lulus SMA, Ferry pilih untuk berpacaran dengan sahabatku lainnya yang selanjutnya jadi istrinya. Jika awalnya saya seringkali terkait dengan istrinya Ferry, serta ke-2 anak kami berteman. 

Tetapi sesudah acara reuni itu, saya jadi seringkali bekomunikasi kembali dengan Ferry, baik melalui telephone atau SMS. Pada akhirnya Ferry jadi rekan curhatku, terhitung permasalahan affairku dengan dokter NL serta entahlah mengapa saya menceritakannya dengan detil sampai ke tiap insiden. Ferry ialah pendengar yang baik serta ia benar-benar belum pernah langsung menghakimi apa yang sudah kulakukan, khususnya sebab tahu benar latar belakangku. 

Komunikasiku dengan Ferry sejumlah besar sepengetahuan istrinya, meskipun detailnya cuma jadi rahasia kami berdua. Jika saya telah jemu teleponan, terkadang ia mengajakku berjalan-jalan untuk bercakap langsung hingga pelan-pelan saya bisa mulai lupakan afairku dengan dokter NL serta coba membina jalinan yang baru dengan beberapa lelaki yang diperkenalkan oleh teman-temanku. 

Sayangnya saya seringkali kurang merasakan sreg dengan mereka, khususnya sebab mereka tidak dapat pahami tentang jam kerja satu orang dokter yang sedang ambil kualiah spesialisnya. Kembali lagi jika ada permasalahan dengan rekan-rekan priaku ini saya sharing pada Ferry yang jadi anak satu orang dokter Ferry memang dapat juga mengerti kesulitanku dalam mengelola waktu dengan mereka. 
Sampai dalam satu siang saya ajak Ferry untuk menemaniku ke rumah peristirahatan keluargaku di Lembang yang akan digunakan jadi tempat reuni besar SMAku. Saya ingin meminta pendapat Ferry mengenai bagaimana penataan acaranya kelak sesuai dengan sarana yang ada disana. Seperti biasa selama jalan kita banyak bercakap serta bercanda, tetapi entahlah mengapa percakapan serta gurau kita berdua kesempatan ini seringkali menyentuh sekitar pengalaman serta fantasi dalam hubungan seksual semasing. 

Sesekali kita bercanda tentang “perabot” kita semasing serta apa yang menyukai dikerjakan dengan 
“perabot” itu waktu bersetubuh. Entahlah mengapa dari percakapan yang sebetulnya makin banyak bercandanya ini membuat saya mulai sedikit terangsang, putingku terkadang mengeras serta vaginaku mulai berasa sedikit berlendir. Waktu saya lirik celananya Ferry kelihatan lebih mencolok yang mungkin sebab penisnya berereksi. 
Dalam pikiranku mulai terbayangkan kembali beberapa jalinan tubuh di waktu dulu yang paling terkesan kenikmatannya. Tanpa ada berasa pada akhirnya kami sampai di dalam rumah peristirahatan keluargaku, perhatianku jadi teralihkan untuk memberikan beberapa pesan pada mamang penjaga rumah serta tukang kebun yang berada di sana untuk menyiapkan rumah itu sebelum pada akhirnya bawa Ferry berkeliling-keliling rumah. 


Seperti waktu SMA dahulu, percakapan kami terkadang diselingi dengan sama-sama bergandengan tangan, sama-sama peluk serta rangkul atau sebatas mengelus-elus kepala serta pipi. Sesudah usai berkeliling-keliling kami kembali pada ruangan tengah yang memiliki perapian yang biasa digunakan menghangatkan ruang dari udara malam Lembang yang cukup dingin. 
Disana Ferry kembali memeluk pinggangku dengan ke-2 tangannya dari depan hingga kami dalam tempat bertemu. Pelukannya itu saya balas dengan memeluk leher serta bahunya hingga kami kelihatan seperti pasangan yang sedang berdansa. 
“Mmmmpppphhhh ……” Ferry mendadak memangut bibirku lalu mengulumnya dengan hangat serta lembut. 
Meskipun waktu itu saya betul-betul terkejut, tetapi entahlah mengapa saya merasakan suka sebab di cium oleh orang yang saya kira benar-benar dekat denganku. 
Dengan jantungku berdebar saya selanjutnya membulatkan tekad untuk membalas ciumannya hingga kami berciuman lumayan lama dengan diselingi permainan lidah mudah. 
“Ahhh…….” Tanpa ada sadar saya mendesah waktu ciuman pertama kami itu pada akhirnya selesai. Sekejap sesudah bibir kami terlepas, saya masih pejamkan mata dengan muka sedikit menengadah serta bibir yang 1/2 terbuka untuk nikmati sisa-sisa ciuman barusan yang masih demikian berasa olehku. Saya baru tersadar sesudah Ferry menyimpan telunjuknya dibibirku yang sedang terbuka serta memandangku dengan lembut sekalian tersenyum.

Selanjutnya ia menarik kepalaku ke dadanya hingga saat ini kami sama-sama berangkulan dengan eratnya. Jantungku makin berdebar serta nafasku mulai tidak teratur, ciuman barusan sudah menghidupkan “kebutuhanku” akan kehangatan belaian lelaki. Tanpa ada menanti lama, saya ambil ide untuk meneruskan ciuman kami dengan memangut bibir Ferry terlebih dulu sesudah lakukan beberapa kecupan kecil pada lehernya. 

Kesempatan ini saya inginkan ciuman yang lebih “panas” hingga tanpa ada sadar saya memangut bibirnya lebih agresif. Ferry langsung membalasnya lebih ganas serta agresif, lidahnya langsung menjelahi mulutku, membelit lidahku serta bibirnya melumat bibirku. Ciuman yang terus-menerus serta berbalasan membuat badan kami berdua pada akhirnya kehilangan kesetimbangan sampai jatuh terduduk di atas sofa. 

Tangan Ferry mulai bergerilya meremas-remas buah dadaku, mula-mulai masih di luar pakaian kaosku tetapi selang beberapa saat tangannya telah masuk ke kaosku. Ke-2 cup-BHku telah dibuatnya terangkat ke atas hingga ke-2 buah dadaku dengan gampang dijangkaunya langsung. Jari-jarinya dengan benar-benar mahir dalam mendustai putting buah dadaku. 
Bibir Ferry memulai menciumi leher serta ke-2 kupingku hingga memunculkan rasa geli yang sangat benar-benar. Terus jelas dengan tindakan Ferry itu saya jadi benar-benar terangsang serta membankitkan keinginanku untuk bersetubuh. Maklum semenjak putus dengan dosen pembimbingku praktis saya belum pernah tidur dengan lelaki lain. 

Saya waktu itu sangatlah mengharap Ferry selekasnya memintaku untuk bersetubuh dengannya atau tingkatkan agresifitasnya mengarah persetubuhan. Saya rasakan vaginaku sangatlah basah serta saya mulai susah berpikir jernih sebab dikontrol oleh berahi yang makin mencapai puncak. Sebaliknya Ferry terlihat masih merasakan cukup hanya mencium meremas buah dadaku saja yang membuat saya makin tersiksa sebab makin terbakar oleh nafsu berahiku sendiri. 

“To, kamu ingin gak ML sama saya saat ini ?” Beberapa kata itu melaju demikian saja dengan mudah dari mulutku dimana dalam keadaan biasa benar-benar mustahil saya berani mengawalinya. Cukup dengan lihat Ferry menjawabnya dengan anggukan sekalian tersenyum, saya langsung meloncat dari sofa serta berdiri di depan Ferry sekalian melepas kaos atas serta BHku dengan tergesa-gesa. Lihat itu, Ferry membantuku dengan melepas kancing serta risleting celana jeansku hingga memudahkanku untuk mempelorotkannya sendiri ke bawah. 

Ferry satu kali lagi membantuku dengan menarik celana dalamku sampai lepas sampai membuat tubuhku betul-betul telanjang bundar tanpa yang menutupi. Tanpa ada malu-malu, saya selanjutnya menubruk Ferry di sofa untuk selanjutnya duduk dipangkuannya dengan tempat ke-2 kakiku mengangkangi kakinya. Kami lalu berciuman dengan ganasnya sekalian ke-2 tangan Ferry mulai meraba-raba serta meremas-remas badan telanjangku samping bawah.. 
“Akkhhhhhh ….” Saya menjerit pendek waktu Ferry masukkan jari tangannya ke liang senggama dari vaginaku yang telah mengangkang di pangkuannya. Tanpa ada menanti lama mulut Ferry langsung juga menyambar putting payudaraku membuat badanku melenting-lenting kesenangan yang telah lama tidak kunikmati. Ferry makin agresif dengan masukkan dua jarinya untuk mengocok-ngocok liang senggamaku yang membuat pergerakan badanku makin liar. 
Gerakanku yang telah semakin tidak teratasi rupanya membuat Ferry kerepotan, lalu dengan perlahan-lahan ia mendorongku untuk rebah di karpet tebal yang terhampar dibawah sofa. Selanjutnya dengan tenang Ferry mulai buka pakaiannya satu-satu sekalian memperhatikan badan telanjangku didepannya yang menggelepar resah oleh berahiku yang sangatlah mencapai puncak. 
Lihat Ferry memandangiku semacam itu, ditambah dengan masih kenakan pakaian komplet, mendadak saya jadi benar-benar malu hingga saya capai bantal paling dekat untuk menutupi muka serta dadaku sedang pahaku saya merapatkan agar kemaluanku tidak kelihatan Ferry . Tidak lama kemudian saya rasakan Ferry buka pahaku lebar-lebar serta tanpa ada menanti semakin lama kurasakan penisnya mulai lakukan penetrasi. 

BLESSSSSS ……kurasakan penis Ferry melaju dengan mulus masuk liang senggamaku yang telah becek sampai hampir sentuh leher rahimku. 

“Uhhhhhhmmmm ….” Saya keluarkan suara lenguhan dari balik bantal nikmati penetrasi pertama dari penis sahabatku yang telah saya mengenal lebih dari 20 tahun. 
“Katanya barusan ingin ngajak ML ….” Kata Ferry sekalian ambil bantal yang kupakai menutupi mukaku sekalian tersenyum merayu. 
“Sok atuh diawali saja ….” Jawabku sekenanya dengan muka memerah sebab masih malu CROK … CROK … CROK …CROK …. CROK … ayunan penis Ferry langsung memunculkan bunyi-bunyian dari cairan vaginaku. 


Ferry mengait ke-2 kakiku dengan tanganya hingga mengangkang dengansangat lebar untuk membuat lebih bebas menggerakkan pinggulnya dalam lakukan penetrasi seterusnya. 
“Ferryoo…..ohhhh…ahhhhh….. sangat nikmat …Ferryoo….” Saya mulai meracau kesenangan. Ke-2 kakiku selanjutnya dipindah ke atas pundak Ferry hingga pinggulku lebih terangkat, sedang Ferry sendiri badannya saat ini jadi 1/2 berlutut. 
Tempat ini membuat sodokan penis Ferry makin banyak tentang sisi atas dinding liang senggamaku yang nyatanya datangkan kesenangan mengagumkan yang tidak pernah saya bisa dari lelaki yang pernah meniduriku awalnya. 
“Adduuhhh …. enak sekali … ooohhh…. … kontolnya ….tooo…..kontolmu enak sekaliii …” saya mulai meracau dengan pilihan bahasa yang tidak termonitor . Saya lihat tempat Ferry selanjutnya beralih dari berlutut jadi berjongkok hingga ia dapat mengayun penisnya lebih panjang serta lebih bertenaga. Badanku mulai terguncang-guncang dengan cukup keras oleh ayunan pinggul Ferry. 

Ayunan penisnya yang panjang serta dalam seakan-akan tembus sampai ke rahimku dengan terus-terusan hingga kemudian saya mulai sampai orgasmeku. 
“Yanntooooooo ….. aaaak …kkk…kuu…udd…da…aahh…mmaau… dddaaapaaat …” kata-kataku jadi terputus-putus sebab guncangan badanku. Ferry memberi respon dengan kurangi kecepatan ayunan penisnya sekalian turunkan kakiku dari bahunya. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh …….” Pada akhirnya gelombang orgasmeku hadir bergulung-gulung, bola mataku terangkat sekejap mengarah atas hingga tinggal putih matanya saja serta ke-2 tanganku meremas-remas buah dadaku sendiri. 
Ferry memberi kecupan-kecupan kecil waktu nafasku masih terengah-engah sekalian masih memaju mundurkan dengan perlahan penisnya yang masih keras menanti saya siap kembali sebab ia sendiri belum sampai ejakulasi. Sesudah nafasku mulai teratur, saya peluk Ferry lalu kami berciuman dengan penuh hasrat serta kenikmatan untuk set ke satu ini. 



“Yunita, saya bisa meminta masuk dari belakang ?” Bisiknya ditelingaku 
“Tentu saja sayang, kamu bisa meminta apa dari saya …” Saya menjawab sekalian tersenyum manis kepadanya. Ferry dengan berhati-hati bangun dari atas tubuhku sampai berlutut, selanjutnya dengan pelan-pelan ia cabut penisnya dari vaginaku. 
“Uhhhhhhhh ….” Saya medesah sebab menganggap geli bersatu nikmat waktu penisnya dicabut. 
Saya lihat penis Ferry masih mengacungkan keras serta sedikit melengkung ke atas, batang penisnya yang penuh dililit urat-urat kelihatan benar-benar basah oleh cairan vaginaku. Karpet yang pas dibawah selangkanganku sangat basah oleh cairanku langsung mengalir ke karpet tanpa ada terhambat bulu-bulu kemaluanku. 

Vaginaku hanya berbulu sedikit seperti beberapa anak gadis yang baru ingin puber, itu juga cuma berada di sisi atas dekat perutku, hingga saya tak perlu repot mencukurnya. 
“Ayo Lan, balikkan badan kamu” Pinta Ferry padaku Sesudah sukses mengankat tubuhku sediri, saya lalu mengubah tubuh untuk ambil tempat menungging jadi persiapan lakukan persetubuhan doggy model sesuai dengan permohonannya barusan. 
Saya rasakan Ferry medekat sebab penisnya telah berasa melekat di belahan pantatku dekat liang anus. Tempat ke-2 kakiku ia betulkan sedikit untuk mempermudahnya lakukan penetrasi. BLESSSSS ………………… untuk kali ke-2 penisnya masuk ke liang senggamaku dengan mulus “OOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH …………” Saya melenguh dengan kerasnya ikuti masuknya penis itu. 
Kurasakan penis Ferry mulai bergerak maju mundur, bukan karena hanya pergerakan pinggulnya saja dan juga sebab dengan tangannya Ferry menarik serta menggerakkan pinggulku sesuai arah pergerakan penisnya ia hingga saya seperti “ditabrak-tabrak” oleh penisnya. 

“Aaaarkkkhhh….aaaarrrrrkkkkkhhhh ….aaarrrkkkhhh “ Saya terus menerus mengeluh kesenangan PLEK … PLEK … PLEK … PLEK … terdengar suara pantatku yang beradu dengan pahanya Ferry. “AUUUUUHHHHHHH…..AHHHHHHHHH …..OOOUUUUUUUHHHHH” Saya mulai melolong-lolong dengan kerasnya. TREK … mendadak kudengar suara pintu yang dibuka. 

“Neng Yunita … ada apakah Neng ?” Saya dengar suara penjaga rumahku menanyakan dengan suara grogi. Rupanya ia dikejutkan waktu dengar lolonganku barusan yang membawanya hadir kesini, tetapi pada akhirnya jadi lebih terkejut sesudah lihat majikannya sedang disetubuhi oleh tamunya. 
juga siapa yang menduga kami akan nekat bersetubuh siang hari bolong di ruangan keluarga yang terbuka serta masih ada yang tinggal di rumah yang lain. 

“Ga ada apa-apa kok Pak, saya sedang mijetin Neng Yunita nih …” Kudengar Ferry menjawab dengan tenang tanpa suara terkejut atau grogi seakan-akan tidak berlangsung apa-apa, serta tanpa ada hentikan pompaan penisnya. Cuma kecepatannya saja dikurangi hingga tidak ada bunyi-bunyian ramai yang datang dari beradunya kemaluan-kemaluan kami 
“Ahhhh …aaaahhh …auhhhhh …” Saya tidak dapat meredam erangan nikmatku meskipun saya benar-benar terkejut ketahuan sedang bersetubuh oleh Mamang penjaga rumah yang telah megenalku semenjak kecil 
“Aa..aduh punten Neng Yunita … punten Agan … Mamang tidak paham Agan-agan sedang repot ini, Mamang barusan takut ada apa-apa denger suara Neng Yunita seperti menjerit” Sambungnya dengan muka pucat sesudah sadar apa yang dilihatnya. 
“Ya telah pak, Neng Yunita gak apa-apa kok” Kudengar jawaban Ferry “Yaaa Mmmaammang … sayaa gaaaa apa-apa ko..ok….dududddduuuhhhh….ahhhhh ….shhhhh “ Saya coba membantu menjawab tanpa ada lihat ke arahnya tetapi justru jadi bersatu desahan sebab saya betul-betul sedang dalam kendali kesenangan dari pergerakan penis Ferry.

“Nuhun upami kitu mah, mangga atuh Neng … mangga Agan … mangga lajengkeun deui, Mamang mah ingin ke belakang lagi” kata Mamang sebelum selanjutnya berlalu lenyap dibalik pintu. PLEK … PLEK … PLEK …PLEK …PLEK …Ferry kembali menggenjot penisnya dengan kecepatan penuh 
“Addduuuuhh….duhhh…terussss….terrruussss …..arrrrkkkkhhhh “ Saya kembali menjerit-jerit serta bahkan bisa saja lebih keras dari mulanya CROK … CROK …CROK … CROK….CROK …cairan vaginaku mulai membanjir , beberapa ada mengalir turun melalui ke-2 pahaku beberapa ada yang naik lewat belahan pantatku sebab terpompa oleh penis Ferry. 
Ketahuan oleh penjaga rumah sedang bersetubuh memang mencekam, tetapi sekaligus juga membuat saya makin terangsang sesudah lihat sendiri Ferry dapat menanganinya dengan tenang. 
“Geliiiiii …. Aduuuhh…geli sekaliiiii….uuuhhhhhh ….oohhhhhh….Ferryo….geliii …“ Teriakku waktu jari-jari Ferry mulai mendustai liang duburku yang sudah basah oleh cairan dari vaginaku. “Sakkkiiiiit ….addudduuuh …. 

Sakitt….aarrrkkkhhhhh ….” Jeritku saat Ferry justru masukkan jari tangannya ke liang duburku sesudah dilumasi cairan vaginaku terlebih dulu. Karena sangat sakitnya saya sampai coba mengulurkan tangan kananku mengarah duburku untuk menangkis tangannya tetapi gagal. 
Tetapi seperti waktu pertama-tama vaginaku diperawani oleh bekas suamiku dahulu, rasa sakit itu semakin lama hilang serta bertukar jadi rasa nikmat yang benar-benar berlainan. Meskipun tidak senikmat penis Ferry yang berada di liang senggamaku, tetapi penambahan pergerakan jarinya di liang duburku mulai membuatku makin bergairah. Mendadak kurasakan pergerakan Ferry jadi tidak teratur , penisnya seperti berdenyut-denyut di liang senggamaku sedang nafasnya seperti ditahan-tahan. 
Mungkin Ferry akan ejakulasi ? Pikirkan hal tersebut, saya jadi lebih bergairah ke arah orgasmeku yang ke-2. 
“Lan… Yunita…sepertinya saya akan keluarrrr …. 

“ Kata Ferry dengan sedikit ketahan 
“T…ttung…ggguu sesaat To …. Yunita sss … telah …hhhaampir dapppatt lagi” Saya mengharap dapat orgasme berbarengan saat Ferry ejakulasi, waktu itu tangan kananku telah kupakai menggesek-gesek klitorisku sendiri. 
“Ahhhhh …” saya menjerit ketahan waktu Ferry mencabut tangannya dari liang duburku Ferry saat ini menggunakan ke-2 tangannya itu untuk meredam pinggulku sekalian menekan-nekankan penisnya yang berdenyut semakin kencang. 
“Yunitaaaa …ga dapat saya tahan …. aaaarrkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh” Ferry mengeluh ketahan waktu ejakulasi SSSSSRRRRTTT….SSSSRRRTTTT….SSSSRRRRT…cccrrtt…cccrr r…cccrrtt… saya rasakan ada 3x semburan kuat dalam liang senggamaku diikuti belasan semburan kecil. 
Semburan air mani yang hangat pada akhirnya membuat saya selekasnya memperoleh orgasmeku yang ke-2. 

“Ferryoo…. Sangat nikmat ….aaaakkkkhhhhh ……duuuuhhh …. betul-betul kamu nikmat” saya mulai meracau dengan suara perlahan sebab sangatlah lemas. Meskipun penis Ferry masih berasa keras sesudah ejakulasi, badanku telah begitu lemas untuk dapat meredam tubuhku sendiri dalam tempat menungging. Saya pasrah saja saat Ferry mengubah badanku tanpa ada melepas penisnya dari tubuhku. 
Meskipun kami bersetubuh lumayan lama, tetapi sedikit keringat yang keluar karena udara Lembang yang cukup sejuk, tetapi saya lihat badan Ferry masih cukup berkilat oleh keringatnya sendiri. Kami selanjutnya berciuman serta berangkulan dengan mesra, belum pernah terbersit dalam pikiranku sampai pagi barusan sebelum pergi kesini jika saya akan bersetubuh dengan teman dekat dekatku sendiri. 
Tetapi saya hampir tidak ada rasa menyesal sudah mengerjakannya, walau sebenarnya waktu saya pertama-tama disetubuhi dosen pembimbingku ada rasa menyesal yang cukup dalam. “Yunita, kamu dapat menikmatinya sayang ?” Ferry berbisik di telingaku 
“Enak sekali To, baru kesempatan ini saya rasakan nikmat yang mengagumkan ” Jawabku dengan lembut 
“ Terima kasih ya To” Ferry membalasnya dengan kembali memangut bibirku dengan lembut di lain sisi saya rasakan Ferry mulai menggerakkan penisnya maju mundur meskipun masih dengan perlahan-lahan. 

Waktu itu saya sangatlah kecapekan dengan persetubuhan dua set barusan hingga tidak siap untuk meneruskan ke set selanjutnya. 
“To, saya sudah kecapean saat ini … jika kamu masih ingin , kita teruskan sesudah saya istirahat sesaat. Bisa kan ya sayang ?” Saya coba menampik Ferry meneruskan tujuannya dengan sehalus mungkin. 
Ferry rupanya dapat pahami serta hentikan pergerakan penisnya, jadi alternatifnya saya lakukan kontraksi pada otot-otot vaginaku untuk “meremas-remas” penis Ferry yang masih keras saja sampai saat ini meskipun telah berejakulasi. Ia keliatannya benar-benar menikmatinya hingga kemudian berejakulasi meskipun semprotannya tambah lebih lemah serta lebih sedikit dari yang pertama. 
“Uuuuuuuuhhhhhh ….” Saya kembali melenguh waktu Ferry menarik penisnya yang mulai melunak. Kami selanjutnya meneruskan percakapan kami tanpa ada kenakan pakaian dahulu, tetapi saya masih tutup badanku dengan selimut yang disiapkan dekat perapian sebab walaupun begitu saya masih sedikit ada perasaan risi bertelanjang bundar di muka teman dekat laki-lakiku. 

Ferry nyatanya benar-benar terkejut waktu tahu saya tidak menggunakan kontrasepsi serta benar-benar menyesal telah keluarkan spermanya di tubuhku. Saya coba tenangkan dianya jika akulah yang inginkan ia berejakulasi di tubuhku, juga sampai kini baik bekas suamiku atau dosen pembimbingku tetap mengeluarkannya di serta saya cuma dapat hamil di tahun pertama pernikahan kami. Saya katakan jika baru dengan Ferry saya dapat 2x alami orgasme dalam sekali bersetubuh sampai saya merasakan kelelahan, walau sebenarnya awalnya cuma terkadang saja dapat sampai orgasme. 

Ferry katakan jika ia tetap berupaya memprioritaskan pasangan-pasangannya mendapatkan orgasme lebih dulu, minimum sekali, sebelum ia berejakulasi. Waktu saya balik bertanya memangnya pernah meniduri berapakah wanita, ia cuma nyengir saja. Sesaat ada perasaan cemburu tahu jika saya bukan wanita hanya satu tidak hanya istrinya yang ia tiduri, tetapi saya berupaya redam perasaan itu sebab arah jalinan kami bukan semacam itu. Ferry selanjutnya memintaku untuk bersedia lakukan macam jalinan anal dengannya, saya sempat terkejut serta menampik permohonannya. 
Ditambah lagi jika mengingat sakitnya liang duburku waktu ia masukkan jari tangannya, ditambah lagi jika penisnya yang besar serta keras itu ? Tetapi waktu saya lihat pandangan memohonnya, hatiku jadi luluh serta katakan ke ia jika saya tidak ingin sering-sering mengerjakannya sebab takut bentuk anusku beralih mencolok. Kami selanjutnya sempat tertawa-tawa waktu mengulas mengenai momen tertangkap basah oleh Mamang penjaga rumah sedang bersetubuh dengan cara langsung karena lolongan serta jeritan erotisku. 





Sabtu, 19 Oktober 2019

Cerita Dewasa Menggairahkan | Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot


 Udara pagi hari ini berasa sejuk sekali, seolah menyongsong baik datangnya hari Minggu ini, Secerah muka tante Ivone yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Walau terlihat angkuh, tetapi kecantikan mukanya tidak bisa disembunyikan..

Saya barusan usai mandi serta punya niat ngeteh diteras rumah sekalian mnghirup udara pagi yg fresh. Namun mataku lihat tante Ivone tengah asik nikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan style ala petani bunga Cibodas, tante Ivone terlihat srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa ada berpaling dari rumpunan bunga. ” Ingin saya buatkan minum nda tan!? ” tanyaku 1/2 tawarkan layanan. ” Nda perlu!! ” jawabnya sambil membelakangiku. Saya tidak lihat tante Rita, Hendri atau Nita pagi hari ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.

Saya kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Dari mulai betisnya yg putih mulus mskipun terlihat kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya walau trbalut clana pendek, tetapi trlihat jelas lekukannya. ” Coba ia dapat saya tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum habis lamunanku,tau-tau kulihat badan tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur. Secara cepat saya mloncat serta mmegangi tubuhnya yg hampir trsungkur itu, mninggalkan tersisa lamunan cabulku.

Kurangkul tubuhnya yg mulus serta trlihat lemas sekali. “Ga papah kan tan??” tanyaku penuh rasa cemas, sraya mmapah badan tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya sudah, istirahat saja didalam” saranku sekalian terus memapahnya ke rumah. “Akhirnya saya dapat mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karena dapat mrangkul badan si angkuh trsebut. 

Stelah brada di dalam rumah, dengan perlahan-lahan kududukan tante Ivone disofa ruangan tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk serta brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu saya mengambil langkah mninggalkannya sendiri. Tidak brapa lama saya kembali dngn sgelas air hangat serta mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dahulu tan, agar lebih enak!” ujarku sekalian mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone juga mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” katanya lemah sekalian mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

“Kpalanya masih pusing gak tan!?” tanyaku. Tante Ivone cuma mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin gak!?” tanyaku . “E, em” jawab tante Ivone prlahan seolah tengah mnahan sakit. Saya juga sgera memijat dari mulai kpalanya dngn prlahan tempat, kmudian dahinya yg ia katakan mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” bertanya Nita yg barusan pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu lelah kali!? ” tutur Nita sekalian mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku. Berasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma badan tante Ivone trasa mnusuk ke-2 lobang hidungku. Mmbuat saya ingin lebih lama memijat serta dekat dngnnya.

“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing supaya niatku terwujud. “Iya kali? “ujarnya juga, seolah mngerti akan makna ucapanku. Membuatku semakin brani lebih jauh. “Mau dikerikin gak!?” tanyaku dngn penuh haraf padanya. “Memang kamu dapat!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tidak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran . “Ya sudah, tetapi dikamar ya…, gak enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar semakin cepat. Dengan prlahanku papah ia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk meredam serta menentramkan hatiku. Yang mulai dirasuki kemauan serta fikiran kotorku.

Sesudah brada di dalam kamar, kusarankan supaya ia istrahat diranjangnya. Tante Ivone juga mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seakan-akan ada beban berat yg dibawa. Saya sgera brlalu mngambil obat gosok serta coin untuk mengerik badan tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, saya kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menunggu. Dengan mmbranikan diri saya memintamya supaya ia mlepaskan baju yg dipakainya. Ia juga prlahan melepas baju atau pakaian yg dipakainya. Shingga tante Ivone sekarang cuma mngenakan bra yg brwarna pink serta clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, waktu melihat tante Ivone mmbuka pakaiannya. Sampai mmbangunkan kjantanan serta udara nafsuku. Yang sudah mngendap dibenakku semenjak awal, saat memprhatikan ia ditaman.

Dengan prasaan yg tidak mnentu serta dibayang-bayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …
BACA JUGA :  Diajarin Ngewe Sama Tante Yosi Yang Motok

..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya dibuka saja ya tan??” pintaku pnuh haraf sekalian trus mngusap serta mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. Meredam kerikan dipunggungnya, entahlah sakit atau geli saya tidak tahu. Yang tentu tanganku sgera melepas kait tali branya, hingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bundar serta berisi. Sperti payudara punya gadis umumnya. Stelah tanpa penghambat dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Serta jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone.

Sekalian sekali kali mataku melirik mengarah payudaranya yg brusaha tertutupi dngn bra serta ke-2 tlapak tangannya. Tetapi hal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong rasa pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone cuma trdiam sraya mmejamkan matanya yg bundar serta indah. ” Perlahan perlahan ya Fad!? ” pintanya masih dngn mata yg trpejam. Tau-tau pintu kamar prlahan terbuka, terlihat Nita tengah brdiri didepan pintu. “Tan saya mo kerumah tman dahulu ya!?” tutur Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa ada brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali serta brlalu pergi.

Jari tanganku mulai nakal trhadap pekerjaannya, jariku trkadang nyelinap di bawah ketiaknya brusaha mendapatkan benda yg bundar serta padat brisi yg ditutupinya. Tetapi tangan tante Ivone kadang brusaha mnghalanginya, dngn rapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” sebut tante Ivone stengah berbisik sambil mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis gak kuat sih, tan…” jawabku jujur. Tetapi tante Ivone justru melepas branya shingga sekarang payudaranya terlihat polos tanpa ada plindung .

Serta langsung jadi makanan ke-2 mataku tanpa ada brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan panorama trsebut. “Sekarang dapat kamu plototin pe senang dech!!” tutur tante Ivone tidak mnutupit buah dadanya dngn ke-2 tlapak tangannya . Jantungku trasa bgitu cepat brdetak serta mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tetapi tentu mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku.

“Memang dah usai ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat saya sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sekejap. Hampir sluruh sisi belakang badan tante Ivone sudah kukerik serta brwarna merah brgaris garis. Cuma sisi bokongnya yg lepas dari kerikanku karena trhalang dngn clana pendek dan CD yg dikenakannya. Tetapi belahan bokongnya sudah senang kuplototin.

Pada akhirnya pekerjaanku usai juga. Selanjutnya dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” printahnya, supaya saya mnyudahi pijatanku.

Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku serta sgera mmbrsihkan tersisa sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Bersihkan tanganmu dahulu agar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang benar ada di dalam kamar trsebut. Stelah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Akupun kembali mendekati tante Ivon yg tengah telentang di atas ranjang masih dngn kondisi sparuh bugil. Sperti waktu saya meninggalkan kekamar mandi. Sampai payudaranya yg bundar serta brisi terlihat mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu ingin mainin ini kan!?” “Aku ingin kok!?” sebut tante Ivone sekalian mremas salah satunya payudaranya sampai putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku semakin brdiri serta mngeras kencang di balik clanaku.

Akupun tidak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang waktu tlapak tanganku mndarat serta meremas ke-2 payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku semakin liar mremasi sluruh daging bundar yg padat brisi. JariQ mainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., mari diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati serta mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Saya smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat serta mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah tidak karuan. Tangan kananku melaju mengarah slangkangan di bawah pusar, trus mnyusup masuk antara clana serta CD tante Ivone. Sampai jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tidak saat jari tlunjukku brusaha masuk dalam lobang yg ada ditengah-tengah bulu bulu halus kepunyaannya. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone waktu tlunjukku brhasil masuk lobang memeknya. Ia juga mnggeliatkan tubuhnya penuh hasrat nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras akan kluar berbahan yg mnutupinya.

Lumayan lama jari tlunjukku kluar masuk di dalam memek tante Ivone, sampai lobang itu mulai trasa basah serta lembab. Hingga kemudian tangan tante Ivone meredam pergerakan tanganku serta mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya serta mlepaskan putingnya dari mulutku.

“Buka pakaianmu dong, Fad!!” hebat tante Ivone sraya bangun serta mlepaskan clana pendek dan CDnya. Shingga ia bugil serta terlihat rumput hitam ditengah-tengah slangkangannya yg barusan ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku serta bugil sperti dianya.

Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat serta brjongkok pas dimuka slangkanganku. “Aouw, gede sekali..!!” hebat tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg sudah brdiri serta keras. Dngn tangan kanan ia mmegang erat batang kontolku, sedang tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Sampai kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku dalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tidak saat sluruh kontolku tnggelam masuk dalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Saya cuma bisa memegangi kpala tante …

…Ivone, mremas dan mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum serta mngemud seolah ia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata ia lebih buas dari tante Rita. Trkadang ia mnjilati dari batang sampai lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku meredam rasa nikmat yang tramat. Trasa tubuhku melayang-layang jauh tidak menentu.

Entahlah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat serta mngulum kontolku. Yg jelas ini mmbuat tubuhku brgetar serta hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ ingin jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tidak dapat mnahan nafsuku. Ingin rasa-rasanya memuntahkan keluar sekitar banyak. Supaya tante Ivone mandi dngn air maniku.

Tante Ivone sgera bangun brdiri tinggalkan kontolku yg masih brdiri tegak. Kmudian saya mminta supaya ia duduk dikursi tanpa ada lengan yg ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Ke-2 kaki tante Ivone trtumpu pada ke-2 bahuku. Karena itu mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari jemariku, sampai terlihat jelas lobang memek yg brwarna merah serta lembab. Lidahku mulai mnjelajahi serta mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone waktu lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya juga sekalian mremas serta mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar serta brusaha masuk lebih dalam . “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tidak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, sekarang brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah serta basah dngn air mazinya serta air liurku.

“Aughh…..” suara tante Ivone sperti tersedak sekalian mrapatkan ke-2 pahanya, sampai mnjepit leherku, saat ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” sebut tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.

Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone serta bangun brdiri didepannya dngn kontol yg masih tegak serta keras. Selanjutnya mminta tante Ivone supaya bangun dari duduknya. Sekarang saya yg mnggantikan tempatnya duduk dikursi.

Narasi Tante Ivone naik keatas pahaku serta tubuhnya mnghadap kearahku, sampai badan kami sama-sama brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone saat kontolku masuk menyerang memeknya. Tidak lama kmudian bokongnya mulai naik turun, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya naik turun. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tidak karuan bila tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.

” Aauwww, saya gak tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sekalian mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan desakan pantat tante Ivone. “Aaaachhhh…….” pada akhirnya saya tidak dapat mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun sama-sama brpelukan dngn erat sesaat dngn brcampur peluh masing masing.

Sesudah lumayan lama kami brpelukan, kamipun bangun dngn malas, malas branjak dari situasi yg ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan badan kami masing masing yg basah dngn peluh syurga.